Apel Koalisi Rakyat Bersatu Rabu (17/8) di Bandung yang melibatkan lebih dari 100 perwakilan Ormas, LSM dan Paguyuban Nasionalis berlangsung dengan sukses. Berlokasi di Monumen Perjuangan Rakyat Bandung bertepatan dengan perayaan hari Kemerdekaan Indonesia sekaligus menggelar upacara bendera.
Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN) salah satu ormas Nasionalis Marhaenis yang diundang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut dengan mengirimkan utusan langsung dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PMN. Kota Bandung yang menyimpan catatan sejarah penting kelahiran kaum Marhaen memiliki benang merah sejarah kuat perjuangan Nasionalisme hingga hari ini.
PMN yang dibangun dengan spirit kaderisasi nasionalis mendukung penuh upaya konsolidasi nasional dalam upaya melawan kelompok anti Pancasila yang sudah menjalar massif di Republik ini. Situasi kondusif semenjak pembubaran HTI bukan berarti perjuangan sudah selesai. Khilafah bisa berujud apa saja, tidak hanya sebatas organisasi yang bertujuan mengganti NKRI ini menjadi Negara Islam.
Heru Subiyantoro Ketua Umum DPN PMN dalam pernyataan sikapnya berpesan kepada kader-kader PMN untuk mengambil peran aktif melawan kelompok Khilafah dan anti Pancasila dengan segala bentuk aktifitasnya. Apel Koalisi Rakyat Bersatu hari ini tidak bisa berhenti pada gebyar momentum saja. Konsolidasi berkesinambungan antar ormas nasionalis harus terus dilakukan.
“Pergerakan kelompok kanan sudah menjalar ke semua lini, semakin kita merapatkan barisan mereka semakin kesulitan menembus benteng Nasionalis penjaga NKRI. PMN berkomitmen menjadi garda terdepan melawan dengan kualitas, bukan dengan kuantitas. Kami sudah merumuskannya” jelas Heru Subiyantoro kepada redaksi.
Organisasi masyarakat dan kepemudaan sudah saatnya mengambil peran aktif merespon situasi politik menjelang suksesi 2024. Sekaranglah waktunya bergerak aktif, jangan sampai masa transisi Presiden pengganti Jokowi nanti ternyata anti nasionalisme dan kita kecolongan, terlambat dan tinggal menyisakan penyesalan. (Red-SN)