Gelombang panas dialami sejumlah daerah di Eropa pada bulan Mei 2019. Dan bulan Juni tercatat sebagai yang terpanas. Prancis mencatat rekor tertinggi selama ini dengan suhu 46 derajat Celcius, menurut WMO. Bulan Juni terpanas juga terjadi di Republik Ceko, Slowakia, Austria, Andorra, Luxembourg, Polandia dan Jerman.
Fenomena alam yang menimbulkan cuaca ekstrem menurut peneliti akan terjadi setiap 2 tahun sekali. Tidak hanya gelombang panas, musim dingin dengan suhu ekstrem juga dialami beberapa negara Eropa. Di Kroasia suhu dingin telah mencapai minus 13 derajat celcius. Sedangkan kedalaman salju mencapai 172 sentimeter. Di Bosnia dan Herzegovina suhu turun mencapai minus 20 derajat celcius.
Mei 2018 di Slovenia suhu dingin mencapai minus 25 derajat celcius. Belanda, Spanyol, Republik Ceko, dan Italia, mengalami kondisi serupa dengan rata-rata cuaca minus 15-20 derajat celcius. Adapun tempat terdingin di Eropa dilaporkan berada di kota Kiruna, Swedia dengan suhu minus 40 derajat Celcius.
Bagaimana orang Eropa bertahan hidup dalam keadaan dingin kemudian di tahun berikutnya panas menyengat? Bagi warga yang mampu, pengusaha, bos-bos perusahaan juga pejabat negara, mereka akan melakukan eksodus ke negara-negara Asia.
Asia tenggara menjadi incaran kaum hedonis saat mereka berusaha mencari negara dengan suhu relatif stabil. Tetap bekerja dengan jaringan online untuk negaranya, namun berada di negara lain, menjadi pilihan terbaik mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Singapore menjadi destinasi favorit kaum ekspatriat. Negara dengan kebijakan kebebasan hidup yang dijamin pemerintah mendorong para pengungsi musiman tinggal lebih lama di negara kecil itu.
Bagaimana dengan Indonesia?
Secara iklim tidak jauh berbeda dengan Singapore. Bali adalah sebuah tempat wisata Internasional yang pada gilirannya harus bisa berkembang menjadi kota bisnis. Bersaing dengan Singapore hanya masalah waktu. Saat weekend, pulau Bali sarat dengan penerbangan dari Singapore. Merekalah para pebisnis yang tinggal, beraktifitas, transaksi di Singapore dari Senin sampai Jumat. Saat Sabtu Minggu melepas penat ke Bali yang hanya 2 jam penerbangan.
Bagi pelaku bisnis pariwisata ada semacam peribahasa : “Tarik orangnya, maka uangnya otomatis ikut terbawa”. Selama ini kita (pemerintah) salah menerapkan pemahaman. Menarik investasi dari luar saat investor masih berada di luar selalu berujung dana hanya singgah sebentar.
Bagaimana para investor merasa nyaman tinggal di suatu tempat, tanpa harus diminta otomatis mereka akan menginvestasikan kepentingannya di mana dia berpijak.
Make Bali Great Again!!
Pindahkan Singapore ke Bali menjadi cara sehat mengobati kecemburuan sosial dan ekonomi pada Singapore. Menunggu keseriusan pemerintah menerbitkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali, maka investor akan berdatangan dengan sendirinya. Ada angka setoran pajak yang lebih dari cukup untuk berbagi dengan daerah lain.
Penulis : Bambang Surya