Etalase Penjajah Warisan Kebudayaan

Bisnis Penjajahan

banner iklan 468x60

Permintaan yang tinggi atas mumi di Mesir, melahirkan para pemburu Mumi yang menjajakan mumi di pinggir jalan seperti pasar ilegal tradisional.

Tokohnya tentu saja Napoleon Bonaparte yang atas kecintaanya terhadap dunia Timur, mengeluarkan kebijakan riset yang masif terhadap negara jajahan Mesir.

Sebagai bentuk apresiasi, sudah menjadi rahasia umum kalau Napoleon begitu memuji Al-Qur’an. Namun dibalik penghormatannya terhadap teks suci Islam, mengadakan parade militer yang terhormat untuk para ulama Al Azhar, semua itu demi meloloskan terusan Suez yang membuat rakyat Mesir makin menderita.

Terusan yang menghemat jarak perjalanan hampir keliling Afrika hanya menguntungkan negara Eropa. Sedangkan pemilik tanah air hanya jadi penonton dan tukang-tukang rendahan.

Begitupun kekayaan sejarah mereka. Diangkut begitu saja dari padang pasir ke negeri bersalju atas nama ilmu pengetahuan. Ingat:

“Mereka tidak bisa merepresentasikan dirinya, mereka harus direpresentasikan.”

Walhasil, ribuan mumi di boyong ke Perancis. Dan Inggris tentu saja, yang tidak mau kalah bersaing.

Inilah yang disebut hasil peradaban barat. Pemusatan ilmu pengetahuan di satu tempat, dan semua yang dianggap bukan beradab, tempat dimana semua yang tabu di buang, ditempat lain.

Makanya kalau jalan-jalan ke Eropa dan melihat koleksi museum mereka mengoleksi bangsa lain, yang umumnya dijajah oleh negara bersangkutan, perhatikan satu hal menakjubkan:

Pameran perampokan yang dikemas dalam kurasi estetik non ideologis.

Penulis : Iman Zanatul Haeri (Guru Sejarah)

banner 120x600

Tinggalkan Balasan