Hari Senin (5/9/2022) Dirjen AHU Kemenkumham RI mengeluarkan ijin perkumpulan atas nama Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN) dengan nomor AHU-0009011.AH.01.07.Tahun 2022. PMN sebagai organisasi massa didirikan pada tanggal 21 Juni 2022, dan mendapatkan akte pendirian dari Notaris Laeli Nurchamidah S.H., M.KN pada tanggal 28 Agustus 2022
PMN menjadi organisasi massa berbasis Ideologi Nasionalisme Marhaenis. Didirikan sebagai wujud partisipasi aktif dan tanggung jawab sejarah melestarikan ajaran dan pemikiran Bung Karno sang Proklamator Kemerdekaan RI.
Ideologi Nasionalisme Marhaenis warisan Bung Karno yang melahirkan Pancasila sebagai dasar negara, menjadi Filosofi yang tidak boleh putus disampaikan kepada setiap generasi. Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PMN Heru Subiyantoro kepada redaksi suluhnusantaranews.com dalam Press Rilis bersama beberapa media.
“Bangsa ini butuh ideologi untuk dasar perjuangan mempertahankan sekaligus memajukan kejayaan bangsa. Tanpa ideologi apapun keputusan, kebijakan dan cita-cita bangsa ini berjalan tanpa arah. Diakui atau tidak, Bung Karno telah meletakkan ideologi Nasionalisme Marhaenis dalam pondasi bangsa. Ideologi itulah yang membuat Republik ini masih kokoh berdiri meskipun gencar mendapat indoktrinasi ideologi dari luar” jelas Heru Subiyantoro yang peryataannya didukung penuh Sekjen PMN, Juang Kristanto.
“Perjuangan bangsa ini pasca proklamasi kemerdekaan justru lebih berat, karena berhadapan dengan neo kolonialisme, neo imperialism dan neo kapitalisme yang muncul dari dalam negeri. Ketiga sistem itu adalah musuh besar Nasionalisme yang harus dipaham sebagai upaya menghancurkan negara dari dalam” tegas Sekjen Juang Kristanto menambahkan pandangannya.
Rencananya dalam waktu dekat, PMN akan mengadakan deklarasi di kota Yogyakarta. Dipilihnya Yogyakarta sebagai titik nol awal kiprah perjuangan ormas PMN didasari nilai historis Yogyakarta pernah menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia.
“Meskipun Jakarta secara administratif berstatus Ibukota Negara Republik Indonesia, tapi kita memilih Yogyakarta sebagai Ibukota Perjuangan Negara Republik Indonesai” pernyataan Heru Subiyantoro menutup confference press virtual pada hari Rabu malam (7/9/2022)
Redaksi SN