PNIB : Waspadai Kelompok Anti Pancasila Mulai Masuk Menunggangi Demo BBM

Wawancara Khusus

banner iklan 468x60

Kenaikan harga BBM dampak dari pengurangan subsidi oleh pemerintah, serta merta disambut aksi demo di berbagai daerah. Tidak ketinggalan Fraksi PKS dalam sidang Paripurna DPR-RI pada Selasa (6/9/2022) melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes keputusan kenaikan harga BBM.

PKS menjadi satu-satunya partai  yang secara resmi menyatakan tidak setuju atas kebijakan pemerintah yang dianggap menyengsarakan rakyat. Sementara itu Partai Demokrat melaui ketua umumnya Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menyatakan ketidaksetujuannya dengan cara berbeda. AHY menyerukan kadernya untu ikut berunjuk rasa di jalan menolak kenaikan BBM.

Dan seperti yang kita saksikan beberapa hari ini aksi demo tolak kenaikan BBM merebak di beberapa kota besar. Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui Ketua Umumnya AR. Waluyo Wasis Nugroho kembali mengingatkna bahaya laten aksi demo

“Aksi demo BBM kali ini sudah ditunggangi agenda kepentingan politik dan intoleransi. Saya punya bukti dokumentasi peserta demo membawa selebaran Papua Merdeka, tolak pemindahan ibukota baru IKN hingga turunkan Jokowi” jelas Gus Wal melalui sambungan telepon dengan redaksi suluhnusantaranewa.com

Aksi demo menyampaikan pendapat meskipun dijamin undang-undang, namun agenda yang disampaikan seharusnya relevan dengan situasi yang terjadi. Gus Wal melihat ada pergerakan kelompok anti Pancasila dan NKRI yang menunggangi aksi mengatasnamakan mahasiswa

“Saya tidak menuduh mereka pendemo bayaran, ada yang lebih penting dari itu. Bahwa issue disintegrasi dan agenda kelompok oposisi sedang bergerak massif. Adik-adik mahasiswa mesti waspada mereka dimanfaatkan kepentingan kelompok mengatas namakan kepentingan rakyat” lanjut Gus Wal bernada kesal.

Baca juga : https://suluhnusantaranews.com/pnib-alihkan-subsidi-bbm-rebut-kedaulatan-energi-dari-tangan-mafia-minyak/

Gus Wal mensinyalir kelompok Anarko mulai digerakkan lagi, kader-kader pendukung khilafah dikumpulkan  dengan tujuan untuk memancing kerusuhan. Nuansa gerakan anti NKRI lebih kental terlihat dibandingkan penyampaian aspirasi suara rakyat.

Baca Juga : https://suluhnusantaranews.com/pnib-momentum-kenaikan-bbm-sebagai-proses-pendewasaan-sinergi-masyarakat-untuk-mengawasi-mengawal-dan-mencari-solusi-bersama-pemerintah/

“Saat mereka sibuk turun ke jalan, merusak fasilitas umum dan mengganggu pengguna jalan, tanpa mereka ketahui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Desa Sumbermujur, Candipuro Lumajang, pada Selasa malam. Disinyalir para teroris juga berencana ikut menunggangi aksi demo. Beruntung Polri berhasil mengendusnya. Perlu saya tambahkan lagi, di Jombang saat ini diam-diam sedang dilakukan pembangunan pesantren beraliran Wahabi di lahan seluas 70 hektar. Mereka sedang merencanakan membuat tempat pengkaderan pengikut Wahabi terbesar se Asia Tengara.” papar Gus Wal.

 

“Saya atas nama Ketua Umum PNIB mengingatkan kepada semua pihalk untuk tidak terjebak pada agenda politik menjelang suksesi. Mereka sedang “mencicil” kegiatan kerumunan massa untuk menciptakan situasi chaos. Namun sepanjang TNI dan Polri masih solid menjaga NKRI, kami yakin mereka akan segera ditindak” pesan Gus Wal mengakhiri tanggapannya.

Tim Redaksi SN

banner 120x600

Tinggalkan Balasan