Ormas Kebangsaan lintas agama, suku, budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kembali menggelar kegiatan Ngaji Pancasila. Acara tersebut selama ini dikenal sebagai program/kajian tentang Kebangsaan yang menyatukan segala bentuk perbedaan menjadi pelangi dalam bingkai Indonesia Tanpa Koma, Indonesia yang berpancasila dan Berbhinneka Tunggal Ika.
Acara kegiatan Ngaji Pancasila digelar PNIB di Kampoeng Dolanan Nusantara di dalam kompleks Pondok Pesantren Budaya Nusantara Sodongan Borobudur Magelang Jawa Tengah kali ini bertajuk “Slametan Rakyat” Mendukung Kesuksesan Acara G – 20, terang Abbet Nugroho (Sekjend DPP PNIB).
Gus Abbet menyampaikan jika kegiatan PNIB Ngaji Pancasila “Slametan Rakyat” ini merupakan doa bersama dari kami dan tokoh agama lintas agama untuk Kesuksesan Acara G- 20 dimana saat ini Indonesia sebagai tuan rumah.
Acara akbar kelas dunia, kami berharap dari suksesnya acara G-20 ini negara-negara diseluruh dunia bisa melihat Borobudur sebagai pusat peradaban dan pariwisata. Borobudur yang merupakan salah satu pusat peradaban dunia ini. bersama kita tunjukkan pada seluruh dunia, Bahwasanya Indonesia adalah Bangsa Yang Kuat dan Mandiri.
Dari Borobudur ini kita suarakan Indonesia Menolak Khilafah Radikalisme Terorisme, Premanisme, Intoleransi Dan Politik IdentitasIndonesia sebagai contoh perilaku kehidupan yang senantiasa menjunjung tinggi Budaya dan kearifan lokal selaras seimbang dengan peradaban dunia kontemporer yang sangat dominan dengan kemajuan iptek terutama dibidang informasi.
Acara PNIB Ngaji Pancasila “Slametan Rakyat” sekaligus saresahan dan “Deklarasi Borobudur Anti Radikalisme, Borobudur Toleran, Borobudur Aman bagi seluruh umat manusia” akan ditutup dengan Pentas Kesenian Rakyat.
Pada tanggal 11-13 September 2022 perwakilan delegasi G-20 akan mengadakan beberapa agenda di Borobudur. Seluruh elemen masyarakat berkewajiban menjaga dan mensukseskan acara Internasional tersebut
Dalam sambutanya, Ketua DPP PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan Acara PNIB Ngaji Pancasila “Slametan Rakyat” juga merupakan dukungan kepada kebijakan pemerintah yang mengalihkan subsidi BBM.
Kami PNIB meminta kepada pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM selain melalui penambahan pemberian BLT, juga lebih diprioritaskan untuk subsidi yang lebih penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat ekonomi lemah.
Kami berharap subsidi BBM dialihkan untuk subsidi sembako yang harganya sejak beberapa bulan terakhir melonjak. Subsidi pupuk, Pendidikan, Pertanian, Perikanan, Perkebunan dll.
Dan kami berharap agar Umat Budha di Indonesia dan darimanapun yang ingin melakukan ibadah di Candi Borobudur lebih diperhatikan. Jangan sampai umat Budha yang ingin melakukan peribadatanya di Candi Borobudur dibatasi dan dipersulit dengan berbagai aturan dan regulasi yang membatasi dan memberatkan Umat Budha melakukan kegiatan peribadatanya.
Salam Indonesia Tanpa Koma
—–
Tim Redaksi-SN