Situasi bangsa seperti yang terjadi sekarang ini tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika global. Tekanan yang luar biasa besar pada belenggu campur tangan pihak asing di negara ini tidak dipungkiri berpengaruh pada keseimbangan perekonomian bangsa sebagai tulang punggung negara.
Reporter suluhnusantaranews.com dalam sebuah kesempatan berhasil mewawancari Sekjen Ormas Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN), Juang Kristanto untuk berbincang-bincang issue-isue sosial dan politik yang sedang menghangat belakangan ini. Berikut hasil wawancaranya.
“Di berbagai kota besar mahasiswa sedang marak melakukan aksi demo menolak kenaikan BBM. Bagaimana tanggapan bung Juang?”
“Wajar saja mahasiswa melakukan aksi demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi. Tapi akan lebih elegan lagi mereka mau melakukan dialog dengan para legeslatif sebagai wakil rakyat. Tapi ya susah juga kalau kenyataannya justru ada anggota legislatif sekaligus ketua umum Partai justru menyarankan kader dan mahasiswa untuk turun ke jalan. Mereka seolah lebih percaya parlemen jalanan untuk menyelesaikan persoalan” jawab Bung Juang.
“Jadi apakah para legislatif itu juga sudah buntu berjuang di parlemen, sehingga mereka mendukung mahasiswa untuk turun ke jalan?”
“Di parlemen tidak ada kata buntu, semua berdasarkan musyawarah dan mufakat. Tapi begitulah tipikal kaum oposisi. Mereka selalu tidak sepakat dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. Persoalannya kalau kemudian mereka menyarankan aksi turun ke jalan, siapa yang bisa menjamin situasi tetap kondusif? Kalau kemudian terjadi anarkis karena ada kelompok yang menunggangi, apakah mereka mau bertanggung jawab?” ucap bung Juang membeberkan situasi yang bakal terjadi
“Okelah kalau begitu mahasiswa seharusnya menyikapinya bagaimana terkait kenaikan BBM?’
“Perwakilan Mahasiswa dan elemen masyarakat seharusnya diberi kesempatan duduk bersama dengan para legislatif. Membahas persoalan BBM dengan intelek, bukan dengan cara demo yang sudah pasti mengganggu kepentingan umum. Selama ini anggota legislatif berdiskusi dan berdebat sendiri, seolah sudah mewakili aspirasi rakyat. Anda bisa lihat, aksi demo mereka tujuannya kemana? Gak mungkin di depan mall,kan. Hampir sebagian besar tujuannya Gedung DPRD kan? Anggota dewan jarang yang mau menemui pendemo, paling aman serahkan pihak keamanan”
“Artinya sebenarnya para mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi dengan cara intelek ya? Karena di dalam gedung dewan para mahasiswa ditolak masuk, maka apa yang terjadi di dalam mereka tidak pernah tahu.”
“Ya betul, aspirasi mahasiswa yang sesungguhnya tercecer di jalanan. Di dalam gedung para legislatif punya agenda aspirasi sendiri yang terkadang tidak sama dengan aspirasi mahasiswa” jawab Bung Juang.
“Apa solusi dari semua kebuntuan demokrasi di Republik ini? Barangkali PMN punya sedikit statemen?”
“Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat mutlak harus memiliki tiga hal, yakni : 1. Berdaulat di bidang politik. 2. Berdikari di bidang ekonomi. 3. Berkepribadian di bidang kebudayaan. Kita kembali kepada ajaran Trisaktinya Bung Karno. Orang boleh menganggap itu sekedar teori saja, padahal itu sebenarnya pilihan paling logis.” pungkas Bung Juang mengakhiri wawancara singkat.
—–
Reporter suluhnusantaranews.com