Aksi demo tolak kenaikan BBM Senin (12/9) sempat diwarnai kericuhan sesama peserta demo. Kejadian tersebut berawal dari kelompok demo dari PA 212 yang sudah menguasai area Patung Kuda sejak pagi hingga siang hari. Mereka sempat bershalawat dan melakukan shalat Dhuhur berjamaah di lokasi.
Di tengah aksi orasi di atas mobil komando kelompok PA 212 yang mengatasnamakan GNPR (Gerakan Nasional Pembela Rakyat), dari arah jalan Merdeka Barat datang kelompok lain dengan menggunakan mobil komando.
Kehadiran mereka dianggap menggangu kenyamanan aksi orasi kelompok PA 212. Beberapa massa kemudian menghalau dan sempat terjadi insiden dorong mendorong.
Kelompok PA 212 dalam keterangan pers Minggu (11/9) menyerukan pengikutnya untuk turun ke jalan menolak kenaikan BBM. Hari ini ratusan anggota nampak memenuhi area Patung kuda dari pagi hingga siang hari
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan kericuhan terjadi akibat kesalahpahaman
Baca Juga : Ini Era Dimana Tak Ada Demo Yang Gratisan
“Kalau pantauan kami ada miskom. Karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Merdeka Barat ada satu aliansi lagi yang menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun sepertinya dianggap mengganggu oleh kelompok yang di sebelahnya, kelompok PA 212 sehingga ada ketersinggungan,” kata Komarudin kepada wartawan di lokasi, Senin (12/9/2022).
Atas insiden tersebut pihak keamanan memisahkan kelompok tersebut untuk membubarkan diri ke arah yang berbeda.
