Hari Minggu (11/9/2022) beredar berita yang dilansir dari media katalogika.com dengan judul : Tekad Relawan Anies : Rebut Kekuasaan dan Usir Anti Khilafah dari Indonesia.
Foto Anies Baswedan bersama ormas Bang Japar sedang berpose di depan tumpeng usai dipotong. Dalam keterangan foto tertulis : Relawan Anies Ormas Bang Japar didirikan Fahira Fahmi Idris, anggota DPD RI tahun 2017 bersama suaminya Aldwin Rahadian seorang pengacara. Meraka bertekad merebut kekuasaan dan mengusir para anti khilafah. Seperti disampaikan Sekjen Bang Japar Eka Jaya saat peringati Isra Miradj, 2018.
Sekjen Bang Japar Eka Jaya menyampaikan seruan untuk mendirikan khilafah untuk merebut kekuasaan. Awak media suluhnusantaranews kemudian melakukan penelusuran video terkait seruan Sekjen Eka Jaya dan ditemukanlah video yang dikirim dari twitter seperti di bawah ini, klik :
https://twitter.com/MurtadhaOne1/status/1464433092349759490?s=08
Berita tersebut viral di media sosial dan WAG dan memaksa Ketua Umum Bang Japar berkomentar :
“Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan ini. Kejadian ini mirip dengan yang dilakukan sebuah media terhadap pak Anies Baswedan beberapa hari lalu. Berita tentang koruptor, tapi yang dipakai foto pak Anies. Di berita ini, pernyataannya dari orang lain, tapi menggunakan foto saya tahun 2018”
Sementara penggiat sosial Pegiat Media Sosial Eko Widodo menyoroti sekaligus heran, lantaran pendukung Ganjar Pranowo yang berkedok buzzeRp masih masih saja bebas menyebarkan berita hoax. Para buzzeRp secara bersama-sama menjadikan Anies korban
“Genjeris kompak sebar hoax isu murahan radikal radikul karena junjungannya gak punya prestas. Berkali2 Anies jadi korban hoax tak seorangpun ditangkap, hukum tumpul ke buzzer peliharaan!!,” ujar Eko Widodo dikutip dari unggahan twitternya, @ekowboy2 (12/9/2022).
Dalam rangkaian 3 peristiwa berbeda dalam satu issue tersebut bisa disimpulkan bahwa tuduhan media katalogika terhadap Sekjen Bang Japar Eka Jaya terkait seruan khilafah itu benar. Sedangkan Ketua Umumnya Bang Japar sekaligus anggota DPD RI Fahira juga benar, bahwa dia tidak yang menyatakan seruan khilafah.
Yang kemudian merebak menjadi persoalan serius adalah tuduhan Eko Widodo bahwa berita tersebut sengaja dihembuskan oleh relawan Ganjar yang ingin menjatuhkan reputasi dan prestasi Anies Baswedan.
Tuduhan bahwa relawan Ganjar semata-mata ingin menjatuhkan Anies melalui issue khilafah tidaklah benar. Karena semenjak HTI dibubarkan, ideologi khilafah tetap berkembang dan mendapat perlawanan dari ormas, relawan dan masyarakat yang mencintai Pancasila dan NKRI.
Menjadi tidak relevan ketika relawan Ganjar justru diadu domba dengan pendukung Anies Baswedan yang pro khilafah. Karena khilafah adalah musuh bersama bangsa Indonesia yang mencintai keberagaman dan menolak menjadi negara Islam. Relawan Ganjar ada di dalamnya, bukan satu-satunya dan tidak sendirian melawan khilafah.
———-
Tim Redaksi-SN