Djoko Candra Dan Edi Tansil, Konspirasi Besar Butuh Tumbal

Opini Akar Rumput

banner iklan 468x60

Banyak yang berprediksi tertangkapnya buron 11 tahun Djoko S Chandra (JokCan) beberapa waktu lalu akan membuka lembaran baru tabir sengkarut korupsi kerah putih. JokCan bakal bernyanyi membuka semua yang terlibat di dalam skandal BLBI. Hanya seorang JokCan mampu membuat Pejabat Polri jadi tersangka dan Presiden menginstruksikan penangkapan sesegera mungkin.

Pertanyaannya, mengapa kita tidak berpikir sebaliknya? Justru penangkapan JokCan adalah upaya pembungkaman. Daripada nyanyi di udara bebas, lebih baik konser sekeras-kerasnya di dalam sel tahanan? JokCan jadi tumbal bargaining politik sekaligus mernhelamatkan carut marut skandal masa lalu yang belum tuntas hingga periode ini.

Bergantinya pemerintahan bukan serta merta memutus jaringan kekuasaan pihak pihak yang masih bermain politik dan kebijakan dalam jangka panjang. Kepentingan Partai Politik akan terus ada di pemerintah siapapun. Sebut saja Partai Beringin meskipun rontok daunnya di era reformasi namun akarnya masih tumbuh subur mencengkeram hingga saat ini. Meski petingginya dari Ketumnya hingga elit DPPnya keluar masuk bui bukan berarti “permainan” kekuasaan mereka selesai. Atau Bendum Demokrat Nasarudin dkk terjerat kasus tetap saja kader lain masih dipercaya masuk di lingkaran pemerintahan. Begitu pula PDI-P, Nasdem, PPP, PKS yang tak goyah meski sosok pentingnya di Partai tervonis koruptor.

Kembali ke JokCan. Bagi yang masih ingat nama Edi Tansil pasti percaya bahwa para predator ekonomi butuh sosok tumbal untuk menyelamatkan skandal mereka. Apakah JokCan sedang mengarah ke skenario Edi Tansil? Kita lihat hasilnya nanti seperti apa. Riuh lolosnya buron, tertangkap hingga hasil penyidikan sukses mengalihkan issue lain. Membuat kita lupa bahwa negeri ini surga para koruptor dan Jokowi berhadapan dengan monster besar bernama Neo Kapitalis

Penulis : Dahono Prasetyo

banner 120x600

Tinggalkan Balasan