Video Fitnah Andi Arief Kepada Jokowi, Politik Adu Domba Mulai Dimainkan

Lintas Peristiwa

banner iklan 468x60

Politisi Partai Demokrat Andi Arif kembali melontarkan fitnah kepada Presiden Jokowi. Pernyataan Andi Arief yang bernada fitnah terekam dalam tayangan video 44 detik yang diunggah oleh akun twitter J-Melow @ajies4ra

Berikut petikan pernyataan Andi Arief terkait issue Capres 2 pasangan yang diinginkan Jokowi :

“Dia (SBY) sudah ketemu dengan semua pimpinan partai kecuali PDIP. Semua mengeluh. Dia (SBY) sudah mendengar langsung skenario  2 pasang. Lalu dia (SBY) melakukan pengecekan, pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden.

Pak Presiden hanya mau dua calon. Kenapa dua calon pak Presiden?Kan ada Anies ada Ganjar (pertanyaan dari orang yang bertemu  kepada Presiden).

O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Trus partai-partai lain yang di KIB apa segala kalau yang nggak nurut tinggal masuk penjara aja itu (jawab Presiden)

Jahat bukan? (Andi Arief)

Simak Videonya :

Saat dikonfirmasi perihal video tersebut, Andi Arief menyatakan bahwa video itu bukan untuk dikonsumsi publik, hanya khusus untuk internal Partai Demokrat. Apapun ruang penyampaiannya, pernyataan fitnak kepada Jokowi tersebut tidak berdasar, dan cenderung menanamkan kebencian kepada orang difitnah.

Andie Arief selaku Ketua Bapilu Partai Demokrat secara politis boleh melakukan manuver apapun terkait membela kepentingan partainya.  Namun apabila upaya pemenangan itu dilakukan dengan cara memfitnah pihak lain (Presiden Jokowi) maka tujuan membela Partainya menjadi berubah menjadi ujaran kebencian.

Jokowi sebagai Presiden yang sah punya pendukung  yang setia mengawal, menjaga dan melindungi.  Jokowi sudah kebal atas perilaku fitnah lawan-lawan politiknya, tetapi secara emosional berbeda dengan yang dipikirkan para pendukungnya.

Fitnah yang diulang-ulang dan tidak diusut sebagai tindakan pelanggaran hukum, pada akhirnya akan diangap menjadi sebuah kebenaran. Pernyataan Andi Arief yang menyudutkan Jokowi sebagai biang keladi perancang skenario pemilu 2 pasangan, sudah di luar batas logika. Pemilu 2024 Jokowi sudah tidak punya kepentingan politik apapaun. Jokowi hanya berharap penggantinya kelak siapapun, bisa meneruskan apa  yang sudah dibangun, dirintis, dilakukan sepanjang 2 periode.

Sudah saatnya membangun bangsa  berdasarkan visi dan misi ke depan, bukan siapa giliran berkuasa punya visi berbeda lalu merusak visi yang sudah dibangun sebelumnya. Jika itu yang terjadi jangankan berlari, bangsa ini hanya berjalan di tempat dan hanya berebut giliran berkuasa.

Redaksi SN

banner 120x600

Tinggalkan Balasan