PNIB : Deklarasi Ditengah Duka Selimuti Negeri, Anis Baswedan Tak Pantas Jadi Presiden RI

PNIB Melawan Politik Identitas

banner iklan 468x60

Penetapan Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden RI 2024 yang diusung oleh partai Nasdem sontak banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat dan para tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Lintas Agama, Suku Dan Budaya, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang lebih akrab disapa Gus Wal.

Gus Wal menyoroti penetapan Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 oleh Partai Nasdem pada tanggal 03 Oktober 2022 tersebut sangatlah tidak tepat waktunya, dikarenakan bangsa Indonesia sedang dalam suasana berkabung, berduka cita atas tragedi di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Ratusan nyawa rakyat Indonesia meninggal dunia, dan ratusan lainya luka – luka dalam tragedi kerusuhan di dalam stadion.

“Deklarasi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden tersebut sangatlah tidak peka terhadap situasi dan psikologi yang dihadapi rakyat Indonesia saat ini. Tak bisakah deklarasi diundur 3 atau 7 hari atau setelah masa berkabung rakyat Indonesia selesai?” papar Gus Wal.

Kepentingan rakyat dan bangsa lebih penting dari sekedar ambisi kekuasaan nafsu politik untuk berkuasa ingin menjadi Presiden di tahun 2024 mendatang. Demi ambisi dan nafsu politik sampai hilang rasa simpati dan empati terhadap tragedi saudara kita di Jawa Timur yang membuat seluruh negeri bahkan dunia ikut berduka

Gus Wal menambahkan : “Dimanakah hati, sanubari dan kemanusiaan seorang Anies Rasyid Baswedan? Sungguh bukanlah sikap dan jiwa negarawan jika mengabaikan kemanusiaan, karena kemanusiaan jauh lebih penting dari politik dan kekuasaan itu sendiri”

Apa yang dilakukan oleh Anies Rasyid Baswedan dan partai Nasdem ini kami berharap tidak diikuti oleh para elit elit Politik dan partai partai politik lainya. Kalaupun ingin mendeklarasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden alangkah bijaknya menunggu suasana berkabung rakyat Indonesia selesai dahulu.

Indonesia butuh Calon Presiden yang punya kepedulian, simpati empati dan jiwa kemanusiaan yang tinggi yang mewakili karakter, hati dan jiwa rakyat Indonesia. Calon Presiden yang tidak mempunyai empati tersebut tidak layak memimpin rakyat dan bangsa Indonesia.

“Terlebih, Indonesia ini bangsa yang besar, harusnya dipimpin oleh putra suku bangsa asli Indonesia trah Nusantara, bukan yang berasal dari klan – klan import, masih banyak putra putri terbaik bangsa asli suku bangsa trah Nusantara, ngapain pilih pemimpin dari klan – klan import?” kata Gus Wal

Marilah bersama kita perkuat Nasionalisme, Kebangsaan Agama dan Budaya untuk menolak serta melawan Politik Identitas, Khilafah Wahabi radikalisme Terorisme. Bangkit dan bersatulah trah trah Nusantara suku bangsa asli Indonesia, Jaga Bangsa, Bela Negara, Gelorakan Merah Putih, Bumikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara” tegas Gus Wal.

“Sehebat apapun, sepintar apapun, sebanyak apapun gelar akademik didepan dan dibelakangnya, seseorang yang tak punya jiwa kemanusiaan tinggi, rendah simpati dan empatinya, maka ia bukanlah seorang negarawan, bukanlah calon ataupun pemimpin yang baik, jadi sangat tak pantas menjadi Presiden bagi bangsa sebesar Indonesia serta tak layak memimpin 270 juta rakyat Indonesia yang berperikemanusiaan tinggi atas dasar Pancasila dan Bhinneka tunggal ika” pungkas Gus Wal kepada Tim Korespoden Suluhnusantaranews Jawa Timur.

***
Koresponden SN Jatim

banner 120x600

Tinggalkan Balasan