Tanpa menyebut nama Partainya, warna biru tua pernah menjadi bagian dari merah putih.
Kalaupun harus menyobek warna biru akankah serasa “dejavu”? Saat insiden di Hotel Yamato Surabaya 19 September 1945. Bendera merah putih biru harus dirobek birunya demi mendapatkan kemudian mengibarkan merah putihnya.
Partai berwarna biru tua saat ini sedang merecoki merah putih. Keduanya beraroma tajam neo penjajahan yang dikemas dalam benalu ekonomi dan keharmonisan tatanan bernegara.
Sesaat coba mundur sejenak, ketika partai masih berwarna 3 rona. Dari merah kuning dan hijau, warna kuning-lah yang kemudian banyak membelah diri pasca era reformasi 98. Melahirkan beberapa partai berwarna biru dengan segala slogan pembaharuan dan retorika visi dan misinya.
Meski pada akhirnya politik tidak berhenti pada syndrome persoalan warna. Tetapi bagaimana merah putih sebagai simbol negara harus disepakati ada dan mewarnai di setiap warna partai yang ada.
Bukan diwarnai.
***
Dahono Prasetyo