Setelah Anies di jadikan capres oleh Nasdem. Menkominfo kader Nasdem kena kasus BTS. Keluarga JK dijadikan tersangka kasus BTS PLN. Panik dah semua. Akhirnya mulai bergaung akan ada reshuffle. Korbanlah satu kader Nasdem dipecat karena keluarkan statement “Anis antitesis Jokowi”.
Kemudian SP mengeluarkan pernyataan tegas. Walau dukung Anies tetap mendukung Jokowi sampai akhir kekuasaan.
Tapi yang jadi masalah adalah semua partai selain PDIP harus koalisi untuk bisa tercapai ketentuan ambang batas (presidential threshold). Nah membangun koalisi ini enggak mudah. Karena tanpa sponsor dana, omongan soal koalisi jadi pepesan kosong. Sponsor engga mau begitu saja terlibat, kalau belum tahu pasti siapa calon yang diusung oleh PDIP. Mengapa ? karena mesin partai yang gede dan kuat kan hanya PDIP. Dan semua capres potensial tidak ada satupun yang nolak jadi Capres PDIP.
Karena belum ada kepastian dari sponsor dana Pemilu, ya sulit merestukturisasi koalisi. Siapa pengusung dan pendukung jadi terbuka. Tergantung berapa setoran uang. Partai kecil mungkin hanya sebagai pendukung. Tapi tanpa suara mereka Presidential threshold tidak tercapai. Tentu mereka minta mahar yang engga kecil. Saya dengar rumor, angkanya udah diatas Rp. 1 triliun. Bingungkan?
Saya dengar partai berusaha melobi pengusaha untuk dapatkan sponsor. Engga ada yang berani jadi sponsor : “Tuh lihat SP dan JK aja baru dukung doang secara moral, udah dikasuskan. Apalagi kita. Emang kita bersih? pastilah elite PDIP punya stok kesalahan kita. Sekali mereka marah, tamatlah kita. Tuh lihat Surya Darma (Apeng) raja sawit. Itu karena dia main mata dengan salah satu partai” kata teman.
“Dulu kita punya baju coklat yang kawal kita. Tetapi sekarang itu baju coklat diacak acak oleh mereka. Pada tiarap karena kasus FS dan narkoba dan tragedi Kanjuruhan Malang. Jaksa Agung juga orang PDIP. Menkumham juga orang PDIP. Bisa runyam kita. Urusan transfer right ke luar negeri ada semua datanya di MenkumHam. Mau lawan. Tamat kita. “ kata teman lain.
“Sekarang memang ada dukungan luar biasa kepada Anies setelah dia tidak lagi jadi gubernur dan dukungan kepada Ganjar juga semakin besar. Kalau udah liar engga lagi terkendali. Lihat aja, pasti ada korban.” kata teman. Politik itu kejam. Nah kalau anda cinta dengan calon presiden pilihan anda, mending jangan vulgar. Tunggu aja keputusan Emak gua. Karena kalau dia udah tersinggung, jangankan orang lain, kader dia sendiri bisa di kick out.
EJB