Patriot Bela Bangsa : PDI-P, Jokowi dan Megawati Masih Solid Sejalan Satu Visi

banner iklan 468x60

Issue yang terkait komunikasi politik Presiden Jokowi dan Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali berkembang beberapa hari yang lalu. Dari ketidaksepakatan terkait strategi pencapresan hingga issue Jokowi berambisi mengambil alih Ketua Umum PDIP dari Megawati.

Hal tersebut menuai banyak komentar dari para loyalis PDIP yang menyayangkan upaya adu domba di dalam internal Partai berlogo banteng tersebut. Salah satunya dari Ketua Umum organisasi kepemudaan Patriot Bela Bangsa, Ali Akbar, BE yang berhasil diwawancarai tim redaksi Suluhnusantaranews Rabu (2/11/2022)

“Sebagai partai besar, PDIP terbangun dari komitmen dan kekompakan bersama sesuai arahan Ketua Umum. Perbedaan pendapat Presiden Jokowi dan Ibu Mega terkait pencapresan, itu kecil kemungkinan terjadi. Tidak ada perbedaan visi dan misi diantara beliau. Pak Jokowi sebagai kader terbaik PDIP senantiasa tunduk pada apapun kebijakan Ketua Umumnya” jelas Ali Akbar.

Issue yang paling santer berkembang kemudian mengarah pada ambisi Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati. Tuduhan seperti itu disinyalir muncul dari lawan politik PDIP yang bertujuan memunculkan kubu dukungan di internal partai. DPP Patriot Bela Bangsa yang menjadi organisasi sayap PDIP mengecam dengan tegas pernyataan tersebut.

“Itu upaya mengadu domba selalu dilakukan oleh kelompok yang tidak sejalan dengan visi dan misi Partai PDIP dalam mendukung pemerintahan yang sah. Jokowi sebagai Presiden RI tidak akan se-gegabah itu. Keputusan siapa pengganti Ibu Mega tidak relevan dibicarakan, semua tergantung keputusan konggres. Lebih baik kita fokus mensukseskan perhelatan G20 yang akan segera dilaksanakan di bulan November ini” lanjut Ketua Umum Patriot Bela Bangsa, Ali Akbar yang sekaligus kader PDI-P.

Pemilu dengan segala dinamikanya menjadi momentum demokrasi yang bermartabat. Perseteruan antar kubu seringkali menimbulkan kontroversi.

“PDIP sebagai partai Nasionalis terbesar sudah terbiasa menghadapi tekanan seperti itu. Jika bangsa ini ingin tetap berjalan sesuai maju ke depan, kaum Nasionalis harus bersatu. Polemik pencapresan Ganjar dan Puan jika dilihat dari kacamata awam seolah ada perseteruan. Kita yang di internal partai paham betul itu proses seleksi alam sebagai kader terbaik PDIP, baik Pak Ganjar maupun mbak Puan” jelas Ali Akbar.

“Win-win solution menyikapi rumor perpecahan internal PDIP ya calonkan saja mereka berdua sebagai pasangan peserta Pilpres nanti. PDIP punya hak mencalonkan sendiri sesuai undang-undang tanpa harus berkoalisi dengan partai manapun. Seharusnya masyarakat bisa melihat hal tersebut, kenapa PDIP mesti mempermasalahkan Ganjar atau Puan? Suatu saat Ibu Mega memutuskan mengusung keduanya juga bisa saja,kan?” tambah Ali Akbar.

PDI-Perjuangan, Presiden Jokowi dan Ibu Megawati Soekarnoputri sejalan satu visi Nasionalis dalam wujud menjaga keutuhan NKRI. Menjadi satu kesatuan bersama-sama melanjutkan kerja dan pembangunan bangsa yang sudah 2 periode ini berjalan dengan benar. Siapapun yang menggantikannya harus sejalan melanjutkan kerja kerakyatan sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.
***
Tim Redaksi-SN

banner 120x600

Tinggalkan Balasan