PNIB : Ada Motif Makar Acara Reuni 212, Tindak Tegas PA 212, Jangan Suriahkan Indonesia!

PNIB Dukung Polri

banner iklan 468x60

Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menolak rencana reuni 212 yang kabarnya akan digelar 2 Desember 2022 nanti. PNIB menduga acara tersebut dimanfaatkan oleh kelompok FPI dan HTI yang notabene telah dibubarkan oleh pemerintah

Mengingat banyak statement dari para tokoh ataupun sesepuh 212 yang ingin menjadikan ajang reuni 212 untuk melakukan dholim dan kudeta pada NKRI. Salah satu pendukung acara tersebut Abdullah Hehamua menyampaikan ancaman akan mengepung istana dengan 500 ribu barisan berani matinya.

Seruan tersebut tidaklah bisa ditolerir, akan sangat berbahaya bagi keamanan dan keselamatan bangsa jika seruan dari tokoh/sesepuh 212 dibiarkan. Kami berharap negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum bisa menyikapi 212 dan reuninya dengan sangat tegas, yakni dengan menindak tegas para Pengurus PA 212. Sementara para anggotanya yang aktif serta provokatornya yang menyerukan reuni 212 untuk mengepung istana, sudah terindikasi makar harus ditindak tegas

Ketum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengaku, penolakan terhadap rencana Reuni 212 sangat penting bagi keutuhan NKRI, keselamatan dan persatuan bangsa.

“Jangan ada kudeta dari pemerintahan yang sah. Maka dari itu kami tolak reuni 212,” ujar Gus Wal.

Menurut Gus Wal, dengan hadirnya reuni 212, PNIB meyakini muncul bibit-bibit hilangnya persatuan anak bangsa, hilangnya tali kebhinekaan dan memunculkan sikap serta tindakan intoleransi. Apalagi ada ancaman mengepung istana, harus ditolak dan ditindak tegas hal hal yang membahayakan keselamatan rakyat dan bangsa.

“Reuni 212 tak ada mashlahatnya sama sekali bagi umat islam dan rakyat Indonesia, Yang ada Reuni 212 hanya membuat gaduh, mengganggu ketentraman kedamaian umat Islam dan kepentingan umum. Mengancam keselamatan umat islam rakyat Indonesia dan Bangsa Indonesia, untuk itu tindak tegas PA 212 sebagai penyelenggaranya”

Gus Wal juga meminta kepada aparat penegak hukum TNI dan POLRI menindak tegas siapapun yang ingin membuat kerusuhan, keonaran yang mengancam keselamatan serta keamanan rakyat dan bangsa.

“Kita mendukung penuh TNI-Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi intoleransi, premanisme, radikalisme, terorisme. Tangkap penggeraknya, aktor intelektual, korlapnya dan yang mensosialisasikanya,” tutur Gus Wal.

“Jika reuni 212 tetap digelar, sama saja dengan kita mengulang kesalahan yang sama yang menyengsarakan rakyat dan membahayakan keamanan bangsa. Memberi ruang penggerogotan kedaulatan pemerintahan yang sah” papar Gus Wal.

Gus Wal juga meminta kepada negara, pemerintah dan aparat penegak hukum untuk membubarkan PA 212, menangkap mengadili para pengurusnya dengan menghukum mereka dengan seberat beratnya.

Sebagai bentuk penolakan, PNIB akan memasang spanduk, baliho dan mendeklarasikan penolakan terharap reuni 212 insya allah di berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa, Sumatera Dan kalimantan, Tutup Gus Wal.

***

Koresponden SN-Jatim

banner 120x600

Tinggalkan Balasan