Spanduk Penolakan Anies Bermunculan, PNIB : Usut Pendukung Anies Dari Kelompok NII

banner iklan 468x60

Setelah muncul spanduk penolakan acara reuni PA 212, menyusul aspirasi masyarakat menolak safari politik Anies Baswedan di berbagai daerah. Mantan Gubernur DKI yang digadang-gadang menjadi Presiden 2024 meskipun tidak memiliki partai rajin berkeliling di daerah untuk mencuri start kampanye untuk dirinya sendiri.

Menanggapi hal tersebut Gus Wal selaku Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) berkomentar keras. Gerilya politik Anies berpotensi memecah belah umat Islam menggunakan strategi politik identitas :

“Gerilya politik Anies untuk Pilpres 2024 sama geblek-nya dengan kelompok PA 212 yang berencana mengepung Istana Merdeka 2 Desember. Sudah kita prediksi dengan munculnya spanduk dukungan Anies dari kelompok Islam garis keras”

Di Garut sekelompok kubu yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia (NII) memasang spanduk dukungan Anies for Presiden 2024. Kelompok NII yang beranggotakan pendukung keturunan pemberontak DI/TII Kartosuwiryo telah menyebarkan faham Salafi Wahabi secara massif kantong-kantong muslim tradisional di berbagai daerah. Gus Wal menyebutnya sebagai benalu bangsa.

“Jadi sekarang sudah terang benderang, Anies Baswedan didukung dan dideklarasikannya untuk menjadi Presiden NII, bukan Capres NKRI. PNIB konsisten melakukan perlawanan dan menyadarkan masyarakat akan bahaya laten propaganda agenda pendirian negara Islam. Gerakan menolak Anies yang dikenal sebagai Bapak Politik Identitas kami lakukan di berbagai daerah. Tidak hanya baliho dan spanduk tetapi diskusi paparan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang cinta NKRI dan Pancasila” papar Gus Wal.

Sosok aktifis anti khilafah, Intoleransi dan politik identitas ini tidak kalah gencarnya dengan Anies. Berkeliling tiap daerah membawa membawa slogan PNIB “Tolak Khilafah dan Politik Identitas Sampai Kiamat”

“Aktifitas kami bersama PNIB menjadi bentuk perlawanan nyata menolak kelompok khilafah yang berada di belakang dukungan Anies melalui. Relawan NII yang pendukung Capres Anies yang harus diusut siapa dalangnya. NKRI sudah harga mati, saya sebagai Muslim menolak negara mayoritas muslim yang berbhineka ini menjadi negara Islam dengan Anies sebagai Presidennya” tegas Gus Wal blak-blakan.

Pilpres yang belum memasuki masa kampanye sudah mulai dibumbui perang spanduk dukung mendukung. Aparat penegak hukum, BNPT, BIN sepatutnya mewaspadai fenomena ini sebagai potensi konflik horizontal suatu saat nanti.

banner 120x600

Tinggalkan Balasan