PNIB : Kami Konsisten Menolak Satu Paket Politik Identitas, Reuni 212 dan Safari Politik Anies Baswedan

PNIB Tolak Politik Identitas

banner iklan 468x60

Seteleh merebak ratusan spanduk di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bondowoso menyusul bertebaran spanduk di kawasan Malang Raya Jawa Timur. Spanduk berisi penolakan acara Reuni PA 212 dan safari Politik Anies Baswedan gencar disuarakan Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).

Ketua Umum PNIB, Gus Wal dalam keterangan pers kepada media suluhnusantaranews.com kembali menegaskan bahaya laten politik identitas untuk kepentingan Pemilu 2024 :

“Kalau tidak ada Anies di Pilkada DKI 2017, maka tidak ada kelompok 212 yang sukses memecah belah umat demi kursi kekuasaan. PA 212 dan Anies Baswedan satu paket produk politik identitas. Gerombolan pengacau kebhinekaan di negeri ini harus ditolak segala aktifitasnya. Dengan dukungan masyarakat yang masih waras, PNIB tidak pernah takut berhadapan dengan massa pendukung dalam jumlah berapapun” tegas Gus Wal

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya sedang menjadi incaran safari politik Anies Baswedan dengan dalih mencari dukungan suara untuk Capres 2024. Anies yang didukung logistik dan biaya dari para investor politik, disinyalir sedang bertransaksi dukungan. Iming-iming kucuran dana di kantong-kantong massa dan tokoh agama dijanjikan tim sukses mantan Gubernur DKI untuk melanggengkan ambisi menjadi Presiden 2024.

“Masyarakat harus disadarkan janji manis Anies bersama pendukungnya hanya modus kata-kata. Anies sudah mengawali kampanye dengan money politik yang dipastikan akan menodai Pemilu langsung nantinya. Sementara di Jakarta, rencana kelompok “sarapatigenah” PA 212, HTI dan FPI untuk demo mengepung istana punya agenda delegitimasi pemerintah yang sah. Di pusat PA 212 bergerak radikal, sedangkan Anies bergerilya di daerah untuk memprovokasi massa, membenci pemerintah dan mempresentasikan dirinyalah yang pantas mengganti sistem pemerintahan pada 2024 kelak” jelas Gus Wal memaparkan analisanya.

Anies Baswedan hingga detik ini baru dideklarasikan oleh satu partai. Nasdem sebagai partai dengan jumlah suara minoritas sedang memainkan Anies di pentas politik. Akankah kemudian dengan sepak terjang Anies membuat beberapa partai lain ikut bergabung mengusung menjadi Capres 2024? Masyarakay Indonesia yang mencintai NKRI sudah cukup cerdas menilai. Mana pencitraan semu dan mana yang benar-benar berniat mengayomi semua lapisan masyarakat.

***

Koresponden SN-Jatim

banner 120x600

Tinggalkan Balasan