Aksi penolakan sejumlah elemen masyarakat atas safari politik Anies Baswedan ke Jawa Timur membuahkan hasil. Puluhan spanduk penolakan yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur menjadi representasi aspirasi masyarakat yang menolak Bapak Politik Identitas Anies Baswedan mengadakan acara apapun di wilayahnya.
Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) salah satu ormas yang paling gencar menyuarakan penolakan politik identitas, intoleransi, khilafah dan radikalisme, memberikan keterangan pers kepada awak media Suluhnusantaranews.
“Di Bondowoso acara Ceramah Ilmiah Anies di Ponpes Al-Islah, tanggal 27 November 2022 atas desakan tokoh dan elemen masyarakat akhirnya dibatalkan. Menyusul salah satu agenda kunjungan Anies di kota Malang bulan November ini dibatalkan” ungkap Gus Wal selaku Ketua Umum PNIB.
Sebelumnya di kota Malang sempat dihebohkan dengan kontroversi penyebaran tabloid KBAnewspaper di masjid Al Amin dan pasar tradisional pada bulan September lalu. Tabloid itu berisi berita kesuksesan Anies membangun Jakarta yang untuk mendapatkan dukungan dari warga Jawa Timur. Gus Wal menyampaikan alasan penolakan warga Malang terkait pencapresan Anies yang terlalu dini dan berlebihan.
“Pendukung Anies apapun namanya jangan membohongi warga Jawa Timur dengan berita dari Jakarta yang bohong juga. Semua orang se Indonesia paham sepak terjang Anies selama memimpin DKI serba kontroversi. Mayoritas warga Malang Raya sudah sepakat, jangankan tabloid orangnya datang juga mereka tolak. Karena agenda politik identitas dengan dalih apapun sudah terbaca pada strategi Anies” tegas Gus Wal.
Pilpres masih lama, beberapa kandidat Capres sudah mulai mencuri start berkampanye. Masyarakat seolah sedang didesain terkotak-kotak dalam kubu dukungan. Relawan sebagai mesin politik seharusnya bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru bergerak. Situasi kondusif masyarakat yang seharusnya dijaga, bukan malah sebaliknya.
***
Koresponden SN-Jatim