PNIB : Penolakan Reuni 212 Sudah Massif, Masyarakat Sudah Capek Dibohongi Berdalih Kepentingan Umat

banner iklan 468x60

Acara reuni 212 yang dipindahkan dari Monas ke Masjid At-Tin TMII rencananya akan dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah. Pembicaranya dipastikan sama dengan tahun sebelumnya dengan ceramah yang tidak jauh dari provokasi anti pemerintah, kebhinekaan dan intoleransi.

Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) dalam pernyataan resminya melalui Ketua Umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan beberapa hal terkait situasi terkini.

“Elemen masyarakat dari Depok, Tangerang dan Bekasi sudah fix menolak reuni 212 di komplek Taman Mini hari Jumat besok. Spanduk penolakan sudah tersebar bersamaan dengan kordinasi antar elemen masyarakat. Saling jaga kampung dan lingkungan dari ajakan menghadiri reuni unfaedah itu sudah disepakati bersama” jelas Gus Wal kepada redaksi Suluhnusantaranews yang menemuinya di sela-sela kesibukannya berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat Bekasi.

Dipilihnya masjid At-Tin TMII dipastikan ijin menggunakan kawasan Monas tidak diberikan. Berbeda saat reuni sebelumnya yang didukung Gubernur Anies Baswedan dengan memfasilitasi hingga menyediakan bonus tempat di stadion JIS untuk acara majelis taklim.

“Dukungan pendana untuk gerakan khilafah dan politik identitas melalui reuni 212 sudah mulai melemah. Semenjak “Bapak Politik Identitas” Anies Baswedan tidak lagi menjabat Gubernur DKI, kegiatan mereka hanya mengandalkan sumbangan nasi bungkus dari anggota. Warga Jakarta dan sekitarnya sudah menyadari bahwa selama ini mereka dibohongi kelompok PA 212. Pengerahan massa Jum’at besok lebih banyak didominasi dari daerah luar Jabodetabek. Anggap saja mereka jalan-jalan naik bis ke Taman Mini, mampir di Masjid At-Tin” lanjut Gus Wal menyampaikan fakta temuannya di lapangan.

Beberapa hari sebelumnya penolakan acara reuni 212 juga terjadi di Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya. Ratusan spanduk penolakan bertebaran di sudut kota merupakan partisipasi aktif masyarakat yang sudah bosan dengan kelompok PA 212 dan kaki tangannya.

“Masyarakat yang masih waras semakin sadar bahwa gerakan PA 212 hanya memecah belah umat. Sudah waktunya menolak dan melawan dengan akal sehat” tutup Gus Wal dengan tegas.
***
Redaksi SN

banner 120x600

Tinggalkan Balasan