Distribusi Bantuan Gempa Cianjur Menembus Jalur Ekstrim. Pemerintah Butuh Drone Cargo

Lintas Peristiwa

banner iklan 468x60

Penanganan korban musibah pasca gempa bumi 5,6 SR di Cianjur Jawa Barat memasuki minggu ketiga. Gabungan tim SAR, aparat kepolisian, relawan dalam kordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan distribusi bantuan kepada korban yang terisolir.

Warga Cianjur yang bermukim di pedalaman tidak luput dari dampak gempa tektonik 21 November 2022 lalu. Akses jalan utama terputus akibat tanah longsor dan efek gempa, membuat mereka kesulitan keluar pemukimannya untuk memenuhi kebutuhannya.

Obat-obatan, sembako, dan kebutuhan pokok lain dalam situasi darurat, memaksa mereka bergantung pada supply dari posko-posko yang lokasinya terpisah. Beratnya medan yang ditempuh mengharuskan tim penyelamat bekerja keras menggunakan motor trail atau berjalan kaki untuk sampai ke lokasi. Itupun juga bukan perjalanan yang mudah dengan kondisi cuaca dan gempa susulan yang masih terjadi.

Tehnologi pesawat tanpa awak (Drone) sebagai pencapaian mutahir perangkat aerodynamic menjadi solusi efektif menghadapi situasi darurat tersebut. Kemampuan, kecepatan dan efektifitas drone menembus kendala geografis sudah saatnya diterapkan dalam penanggulangan pasca musibah bencana alam.

Perangkat Drone yang awalnya berfungsi sebagai pemindaian visual dari udara, pada perkembangan inovasinya bisa menjadi sarana angkut ringan yang strategis. Tim SAR, BNPB dan BPBD sudah saatnya memanfaatkan tehnologi Drone sebagai sarana angkut ringan dan efektif.

Bagaimana menciptakan Drone dengan kemampuan angkut dan daya jelajah tinggi dalam situasi darurat bencana alam? Kita berharap suatu saat muncul inovasi dari dalam negeri yang bisa menjadi sumbangsih besar menyelamatkan banyak korban dengan resiko seminimal mungkin.
***
Koresponden SN-Jabar

banner 120x600

Tinggalkan Balasan