Penolakan kampanye politik Anies Baswedan kembali merebak di Jawa Timur. Kali ini giliran kota Jombang menyatakan penolakan daerahnya disinggahi safari bapak politik identitas, Anies Baswedan.
Dari laporan pantauan Korespoden Suluhnusantaranews di kabupaten Jombang, terlihat spanduk penolakan Anies Baswedan bertebaran di lokasi strategis. Tercatat setidaknya ada puluhan spanduk yang bertuliskan : Jombang Jawa Timur Merah Putih Pancasila, Menolak Khilafah dan Politik Identitas seperti Anies Baswedan.
Dalam spanduk yang terpampang, terlihat logo PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) sebagai pihak yang berinisiatif melakukan gerakan penolakan kampanye politik Anies Baswedan. Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab dipanggil Gus Wal membenarkan pemasangan spanduk tersebut dari pihaknya.
“PNIB menyatakan dengan tegas tanpa syarat, menolak kehadiran bapak politik identitas Anies Baswedan di kota Jombang. Kami menyampaikan aspirasi dan kegelisahan mayoritas warga dan tokoh masyarakat Jombang yang terganggu keharmonisannya atas ulah politik Anies yang didukung kelompok khilafah dan HTI” tegas Gus Wal dalam pernyataan sikapnya.
Mantan Gubernur DKI hasil Pilkada brutal 2017 lalu, senantiasa berkedok silaturahmi keagamaan dalam setiap kehadirannya di daerah. Namun dalam kenyataanya senantiasa berisi yel-yel dukungan Capres 2024.
“Acara silaturahmi keagamaan selalu jadi kedok Anies, namun kenyataan di lapangan senantiasa orasi politik dalam rangka ambisinya menjadi Capres. Rakyat seperti dibodohi karena KPU belum membuka pendaftaran Capres, tapi dia sudah merasa menjadi calon presiden unggulan yang harus didukung” sambung Gus Wal.
Sebelum penolakan terjadi di Jombang, rombongan politik Anies Baswedan pada bulan lalu menggagalkan kunjungannya di Bondowoso, Malang Raya dan Jogja. Aksi penolakan juga terjadi massif pada saat itu. Kini mereka mengagendakan kunjungan ke tempat bersejarah lain dengan skala lebih besar
“Diagendakan datang ke makam Gus Dur di Jombang, dilanjutkan ziarah ke makam proklamator Ir Soekarno di Blitar dan menuju Mojokerto Malang Surabaya Jember. Kita menolak keras dan mengecam keras aksi curi start kampanye dengan safari politik identitas berkedok ziarah dan silaturahmi keagamaan. Rakyat harus cerdas dan jangan sampai tergiur iming-iming uang seratus ribu jika mau hadir, tetapi efeknya memperkeruh situasi politik” imbuh Gus Wal
Baca juga : PNIB : Khilafah Dan NII Di Belakang Anies Baswedan, Jangan Biarkan NKRI Hancur
Secara aturan, Anies tidak melanggar UU Pemilu. KPU dan Bawaslu tidak bisa menegur aksi politik Anies Baswedan, karena yang bisa ditindak adalah mereka yang secara resmi terdaftar sebagai Capres. Etika politiklah yang dilanggar Anies.
“Saat ini Anies sedang berfoya-foya dengan menghamburkan dana kampanye dari bohirnya. Etika politik tidak dihiraukan, dan tunggu saja suatu saat Anies akan senasib dengan Amin Rais, menjadi gelandangan politik” ucap Gus Wal diakhir pernyataan sikapnya.
***
Koresponden SN-Jatim
Baca juga : CIA Sudah Mempersiapkan Presiden Boneka Untuk Pilpres 2024