Wonosalam Boarding School (WBS) dan PeTIK (Pesantren Ilmu Teknologi Komunikasi) di kabupaten Jombang Jawa Timur, diduga kuat berafiliasi dengan kelompok Khilafah dan Wahabi transnasional dari luar negeri. Selain itu kedua lembaga pendidikan tersebut belum mengantongi izin operasional dari Kementrian Agama.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).
“Sekolah WBS PeTIK belum mendapatkan ijin dari Kementerian Agama, pendidikannya ikut Paket B dan C dari Sidoarjo.” kata Gus Wal.
Terkait hal tersebut, PNIB dan masyarakat Jombang dan jawa timur berharap pemerintah dan aparat penegak hukum “segera” hadir untuk menutup dan mengambil alih Wonosalam boarding school dan PeTIK.
“Negara harus tutup dan ambil alih Wonosalam Boarding School dan PeTIK. Untuk WBS yang berada di kawasan Pegunungan Wonosalam Jombang sedang dibangun sebuah sekolah berasrama. Kami punya bukti kuat para pengurus dan pendiri yayasan diduga kuat berafiliasi dengan kelompok 212 dan FPI-HTI yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaanya di negeri ini. Sementara itu di kecamatan Jombang hadir pesantren PeTik yang sama seperti WBS tidak berijin operasional alias ilegal. Pesantren tersebut didukung oleh Yayasan anak perusahaan PLN yang juga sudah terpapar aliran Wahabi dan Khilafah” jelas Gus Wal
Masyarakat Mangirejo Wonosalam dan Jombang Jawa Timur sangat sangat resah, gelisah dan takut dengan berdirinya Wonosalam Boarding School dan pesantren petik di daerahnya. Gus Wal yang sangat menyesalkan berdirinya WBS dan pesantren PeTIK yang berpotensi menyuburkan faham khilafah melalui dunia pendidikan.
“Jombang Itu sejak dahulu kala, sejak zaman majapahit adalah pusat peradaban kebangsaan dan budaya, jaman pergerakan pra kemerdekaan menjadi pusat rujukan tentang Nasionalisme Kebangsaan, Agama dan budaya, Sejak Indonesia Merdeka sampai kini menjadi Kota Santri dan Pluralisme. Kehadiran WBS dan Pesantren PeTIK ini jelas berbeda dengan sejarah panjang yang terukir dari Jombang, Tradisi Budaya Pondok Pesantren yang mengakar kuat dan sangat banyak di jombang. Kami PNIB beserta masyarakat Wonosalam Jombang Dan Jawa Timur meminta dengan sangat kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera menutup dan mengambil alih Wonosalam boarding school, Pesantren PeTIK. Kami tak ingin sejarah panjang Jombang yang sangat mewarnai perjalanan bangsa sejak pra kemerdekaan sampai saat ini hilang dan musnah. Jangan jadikan Jombang sebagai pusat Wahabi dan pusat pembibitan khilafah teroris!!!” tegas Gus Wal.
Gus Wal menuturkan hingga saat ini belum terlaksana aspirasi dari warga masyarakat Wonosalam Jombang, Jawa Timur, yang menginginkan pencabutan izin pendirian kedua yayasan pendidikan tersebut.
“Banyak Tokoh Masyarakat Wonosalam dan Jombang yang sering datang, diskusi dan berdialog menyampaikan hal tersebut kepada kami, mereka takut jika Pesantren PeTIK dan Wonosalam Boarding School yang seluas 96 hektare tersebut dijadikan untuk mencetak dan mengkader para bibit bibit manusia radikalis dan teroris seperti di Afghanistan dan Suriah,” tutur Gus Wal” tutup Gus Wal di akhir pernyataannya yang disampaikan kepada Redaksi Suluhnusantaranews.
***
Redaksi Suluhnusantaranews