Masyarakat di sekitar Pulau Tanimbar dihebohkan dengan munculnya “pulau baru pasca gempa M7.5 yang mengguncang didekat Pulau Tanimbar. Dan masyarakat mengaitkannya dengan akan munculnya bencana lebih besar pasca gempa M7.5 kemarin.
Kemungkinan gundukan tanah itu terjadi akibat gempa M7.5 kemarin yang getarannya mendorong gas methana di dasarlaut yang dangkal didekat pantai dan mengangkat sebagian kecil dasar laut. Gundukan tanah tersebut berbentuk seperti bongkahan tanah yang baru di cangkul dan berbentuk seperti lumpur padat. Dan akan rapuh oleh kikisan air laut.
Biasanya Gundukan tersebut tak akan bertahan lebih dari 1-6 bulan karena tidak tersusun dari batuan atau jenis tanah padat. Gundukan itu akan menghilang dengan sendirinya.
Hal seperti ini bukan pertama terjadi di dunia. Melainkan sering terjadi ketika terjadi gempa besar yang berpusat di laut atau pesisir pantai.
Gempa dengan magnitudo (M)7,5 hari Selasa (10/1) pukul 02.47 WIT berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terdampak gempa. Data sementara hingga hari ini (10/1), pukul 08.13 WIB, sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan.
Selain rumah, fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan, mengalami kerusakan. Sedangkan dampak korban, BPBD setempat menyebutkan 1 warganya luka-luka.
Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung sehingga warga keluar rumah.
Pascagempa, BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Di samping itu, petugas mengimbau warganya untuk tetap waspada.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan pascagempa. Tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa.
*** Tim Redaksi Suluhnusantaranews
Sumber : https://bnpb.go.id/berita/sejumlah-rumah-warga-kabupaten-kepulauan-tanimbar-rusak-akibat-gempa-m7-5