KPRI Rukun Banjarharja Brebes, Salah Satu Koperasi Yang Mampu Melawan Badai Kapitalisme

banner iklan 468x60

Koperasi sebagai wadah usaha bersama di tengah persaingan dunia perbankan memang bukan untuk dibandingkan bila diukur dari laba usaha. Asas kemanfaatannya lebih penting dikedepankan menjadi filosofi Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Bangsa.

Di tengah pesta-pora dunia Perbankan sekelas seperti BRI dan BCA yang membukukan laba berkisar 40 trilyun, Koperasi masih bisa eksis. Salah satunya KPRI Rukun Banjarharja, Brebes yang berhasil membukukan laba atau sisa hasil usaha sebesar 74 juta. Itu ukuran tingkat satu kecamatan

Sungguh tak terbayangkan sumbangsih gerakan koperasi apabila 7266 kecamatan di Indonesia menghasilkan SHU yang sama. Ratusan triliun dana SHU yang dinikmati anggota dan pajak besar masuk dalam kas negara.

KPRI Rukun Banjarharja merupakan koperasi milik para guru yang sebagian besar adalah guru Sekolah Dasar sangat terasakan manfaatnya bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. Inilah asas sosio demokrasi ter-aplikasikan dalam nilai ekonomi.

Seperti yang disampaikan oleh kepala dinas koperasi usaha mikro dan perdagangan kabupaten Brebes, Drs Zaenudin Msi dalam sambutannya pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Kamis 26 Januari 2023 yang bertempat di gedung KPRI rukun Banjarharja.

“KPRI Rukun Banjarharja yang mempunyai anggota sebanyak 207 anggota dari 68 Sekolah Dasar yang ada di kecamatan Banjarharja yang dipimpin oleh Karso Spd, mempunyai beban sejarah. Bagaimana harus tetap bertahan dan memberikan manfaat kepada anggota dan masyarakat sekitar adalah tugas yang tidak enteng dalam mengelola aset organisasi lebih dari 4 milyar rupiah” jelas Zaenuri pada salah reporter Suluhnusantaranews yang kebetulan hadir pada acara tersebut.

Barangkali ada sedikit senyum manis dari bapak koperasi Indonesia Mohamad Hatta, ternyata masih ada koperasi yang mampu tetap berperan dalam situasi yang serba materialistik. Koperasi sebagai wadah usaha bersama selalu menonjolkan jiwa kebersamaan jiwa sosial dan ke-gotongroyongan yang tidak dimiliki oleh sektor usaha lainnya.

Sedikit mengutip kalimat Bung Karno dalam buku Sarinah, 1947 :
Syarat-syarat yang diperlukan untuk penyelenggaraan sosialisme itu: buatlah tehnik kita dan ekonomi kita berkembang, buatlah semangat kita semangat gotong-royong, didiklah rakyat jelata kita menjadi rakyat jelata yang benar-benar sadar akan diri sendiri tetapi jangan sekali-kali mengadakan perjoangan kelas, carilah hubungan rapat dengan segenap tenaga progresif di seluruh dunia!”, demikianlah sari-patinya anjuran-anjuran yang saya anggap penting..

Koperasi harus tetap ada, karena ikatan sosial dan ke-gotongroyongan dalam koperasi-lah yang menjadikan masyarakat bisa bertahan dari derasnya arus kapitalisme.
***
Reporter Suluhnusantaranews Brebes
Mulyadi Soma

banner 120x600

Tinggalkan Balasan