Blitar, Jatim. SNnews.Com: Warga Kota Blitar yang tergabung dalam Forum Masyarakat Blitar Raya (FMBR) menggelar unjuk rasa di depan Polres pada Senin (06/02/23). Dalam kegiatan ini massa mempertanyakan adanya uang tunai Rp 400 juta di rumah dinas Walikota Blitar, Santoso.
Ratusan Masyarakat Blitar tersebut meminta adanya uang tunai ini untuk diusut secara tuntas. Dari mana asal uang sebanyak itu, padahal gaji Wali Kota tidak sebanyak tersebut.
“Kita tahu kalau gaji itu sudah ditransfer melalui bank, namun ada temuan yang tunai ini patut dipertanyakan,” ungkap Koordinator FMBR, Triyanto saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Blitar Kota, Senin (06/02/2023).
Massa pun meminta agar pihak penegak hukum untuk menyelediki uang tersebut. Sehingga masyarakat dapat tahu dari mana asal uang tersebut dan akan digunakan untuk apa oleh Wali Kota Blitar Santoso.
Menurut massa, saat ini sudah era transparansi, sehingga setiap warga dapat mengetahui secara penuh uang yang diterima oleh pejabat. Uang ini meliputi gaji dan tunjangan yang sudah ada ketentuannya serta tidak sebanyak itu.
Koordinator aksi Triyanto meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengusut temuan uang di rumah dinas Wali Kota Blitar. Menurutnya temuan uang 400 juta rupiah tersebut merupakan sebuah kejanggalan yang perlu diselidiki.
Dirinya pun menduga uang tersebut berasal dari pungli yang dilakukan oleh Wali Kota Blitar Santoso.
“Jangan-jangan ini ada uang pungli,” ungkapnya.
Triyanto menambahkan, bahwa dugaan kepala daerah menerima uang ini dilontarkan Mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar. Berdasarkan pemeriksaan para pelaku perampokan, mereka mendapatkan informasi Wali Kota Blitar menerima uang sebesar Rp 800 juta hingga Rp1 miliar setiap akhir tahun.
Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius. Pasalnya kebiasaan adanya uang banyak di rumah dinas Wali Kota Blitar setiap akhir tahun ini sudah terjadi sejak lama.
Triyanto pun mempertanyakan upaya penegakan dan pengusutan hukum terhadap uang tersebut. Pasalnya sejauh ini belum ada penyelidikan serius mengenai uang tersebut.
“Ini uang dari mana, tolong nanti aparat penegak hukum untuk mengusut temuan uang tunai di rumah dinas Walikota Blitar ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Walikota Blitar, Santoso sudah menyampaikan uang ini. Untuk mendetailnya, nanti akan menjadi bahan dalam persidangan.
“Kita menghormati hak pada Pak Walikota Blitar yang sudah menyampaikan saat pemeriksaan,” tegas Argo.
Wali Kota Blitar Santoso sendiri sebetulnya sudah angkat bicara soal uang tersebut. Pasca perampokan di rumah dinasnya Santoso mengatakan bahwa uang tersebut berasal dari honorarium dirinya sebagai pemateri di sejumlah seminar.
Santoso pun juga mengungkapkan bahwa uang tersebut akan ia gunakan untuk menutup hutang kampanye nya dulu. ***