Ekosistem Pertanian Di China

Penulis : Erizeli Jely Bandaro

banner iklan 468x60

Ini adalah pusat logistik produk pertanian di China. Luasnya 27 hektar. Buah segar, sayuran, rempah rempah, singkong dan lain-lain dari semua pusat pertanian ditampung disini.

Petani dilengkapi dengan database harga international secara online. Mereka bisa lihat di HP lewat aplikasi. Setiap produk yang masuk ke pusat logistik mendapat warkat titipan barang. Namun warkat ini dapat diuangkan di bank sebesar 40% dari harga taksiran. Nanti setelah barang terjual petani akan dapat harga real. Mereka terima uang setelah dipotong advance 40%. Di China setiap kabupaten ada pusat logistik seperti ini.

Apa dampaknya dengan adanya pusat logistik itu?

Pertama : Industri pengolahan pertanian berkembang pesat. Para pabrik dapat kepastian pasokan dari pusat logistik. Pabrik saos, powder chily, makanan kemasan, buah kemasan, minuman ringan, pharmasi herbal dan lain lain semua berkembang pesat. Pabrik juga kalau butuh modal kerja mereka bisa tempatkan stok produksi mereka ke pusat logistik. Dari stok itu mereka dapatkan uang sebesar 70%. Nanti kalau sudah terjual produknya, mereka dapat uang selisih setelah dipotong advace 70%. Jadi modal kerja efisien dan biaya stok jadi murah. Benar benar sinergi.

Kedua : Pedagang atau eksportir tidak usah repot deal dengan petani dan kawatir soal kualitas. Karena di pusat logistik itu kualitas terjaga sesuai market demand. Pedagang juga tidak usah khawatir soal stok dan tidak perlu punya stok. Karena pusat logistik menjamin stok. Sehingga mereka dapat dengan mudah megnembangkan pasar secara efisien. Karena barang terhubung dengan sistem stockis, ia juga menjadi bagian dari ekosistem financial ( fund provider). Eksportir dapat dengan mudah dapat kredit ekspor. Jadi hanya moda LC mereka bisa dapatkan barang. Kredit bayar setelah LC cair.

Demikian bisnis process sistem pertanian yang berkelanjutan. Tidak ada rentenir, tidak ada tengkulak, tidak ada permainan harga ketika panen, dan petani penentu harga dan jual. Patokan international price. Hanya yang mau kerja keras berhak kaya. Rente kelaut aja. Sederhana-kan?

Di Indonesia masih sulit diterapkan. Karena political will membela petani hanya sebatas retorika saja. Akibat tidak adanya ekosistem logistik ini, terjadi pemborosan sekitar 20-25% dari PDB. Itu semua income yang dipenggal oleh adanya rente dan yang dikorbankan adalah petani. Sulit politik berubah. Karena poltik diongkosi oleh rente

***

EJB

banner 120x600

Tinggalkan Balasan