Grobogan. suluhnusantaranews.com – Pasar Agrohortikultura didirikan pada tahun 2010 di jalan Gajah Mada Kabupaten Grobogan Jawa Tengah sebagai salah satu pasar sayur dan buah yang ada di Kabupaten Grobogan merupakan salah satu tumpuan pemerintah untuk putaran roda ekonomi masyarakat Grobogan pasca pemindahannya dari pasar pagi di jalan Ahmad Yani kota Purwodadi . Namun percepatan pemulihan ekonomi melalui pasar hanya akan berhasil jika dilakukan optimalisasi dan revitalisasi dalam pengelolaannya. Sangat disesalkan jika Pasar Pagi dan Pasar Agrohortikultura hanya dijadikan obyek pendapatan dengan mengabaikan kepentingan pedagang dan keberlanjutan para pedagang lokal, agar tidak tergerus dengan menjamurnya pedagang besar luar Purwodadi yang mendapatkan tempat istimewa.
Carut marutnya pengelolaan Pasar Pagi dan Pasar Agrohortikultura tampak dari kesemrawutan arus keluar masuk kendaraan, kurang baiknya pengelolaan parkir, sarana penunjang yang rusak, buruknya pengelolaan kebersihan dan belum difungsikannya lahan parkir kendaraan bongkar muat yang pada akhirnya membuat pasar menjadi kumuh apalagi sampah yang menumpuk. Demikian disampaikan Sutiono pedagang Pasar Agrohortikultura Gajah Mada Purwodadi ketika diminta pendapatnya oleh Media Suluh Nusantara News, Senin [13/2/2023].
“UPTD Pasar pagi Agrohortikultura dan Dinas Perdagangan Kabupaten Grobogan harus lebih serius lagi dalam mengelola pasar. UPTD mempunyai kewajiban dalam melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana seperti drainase yang tersumbat, menyediakan lahan parkir yang cukup baik guna bongkar muat, sarana kebersihan dan mengkoordinasikan pengelolaan sampah dan parkir dengan instansi terkait, optimalisasi los dan kios yang kosong, bukannya diberikan kepada Ormas yang saat ini menjadi pertikaian antar pengurus dan diduga seorang pengurus mendapat beking dari oknum UPTD setempat, hingga sampai melayangkan surat ke Bupati.
“Salah seorang pengurus Ormas yang bertikai juga saksi saat Ormas tersebut mendapatkan jatah kios blok A nomer 11 Pasar Pagi dari oknum UPTD hingga berita ini di tulis, belum ada upaya penyelesaian yang dilakukan oleh pihak terkait. UPTD harus bisa berperan sebagai pelindung, pelayan dan penggerak bagi para pedagang serta pengguna kios . Jangan jadi tukang pungut karcis saja demi tercapainya target retribusi jika ada permasalahan tidak bisa ikut menyelesaikan,” ungkap Supardjo.
“Slamet Teguh Wibawa, ST Sekretaris Aliansi Kajian Jurnalis Independen Indonesia [AKJII ] Cabang Grobogan menyoroti keberadaan kios milik ormas yang menjadi pokok pertikaian internal pengurus Ormas yang sampai saat ini belum dapat difungsikan secara maksimal malah di manfaatkan sepihak dengan bekerja sama dengan oknum pasar, “ dari pada tidak dipakai kembalikan saja pada Pemda ujarnya.
Sementara itu Ketua Lindu Aji Cabang Grobogan Ir. Paulus Teguh Nugroho menyampaikan beberapa keluhan pedagang yang diterimanya akhir-akhir ini terkait ketidaknyamanan pedagang akan buruknya pengaturan arus lalu lintas didalam pasar yang mengganggu aktivitas transaksi jual beli, sering terjadinya pengelolaan parkir yang buruk.” Keberadaan UPTD Pasar dan kontribusinya sangat jelas bagi pedagang, dari retribusi yang ditarik pedagang mendapatkan manfaatnya berupa kesempatan untuk bisa berdagang dan mendapatkan fasilitas, namun bagaimana dengan dinas lain yang ikut terlibat dalam aktivitas pasar dengan menarik retribusi seperti kebersihan dan parkir dan apa kontribusinya bagi pedagang,” ungkapnya dengan nada bertanya-tanya.
“Paulus Teguh Nugroho berkesimpulan bahwa menurutnya UPTD Pasar yang berada dibawah naungan Dinas Perdagangan Kabupaten Grobogan tidak hanya bertugas untuk menarik retribusi saja namun lebih luas dari itu untuk mengorganisir perkembangan dan kemajuan pasar melalui pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta menyelenggarakan manajemen pasar yang professional. “Dinas dan UPTD bertanggung jawab penuh dalam mengelola Pasar Pagi dan Pasar Agrohortikultura dengan segala aspek yang ada didalamnya dan tidak bisa mengelak lagi dan lari dari beban tanggung jawab yang harus dipikulnya,” pungkasnya.
***
Reporter suluhnusantaranews Grobogan