PNIB Kecam Keras Partai Ummat Deklarasikan Politik Identitas Dan Serukan Masjid Untuk Jihad Politik

PNIB Melawan Politik Identitas

banner iklan 468x60

Statement Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi yang menyatakan bahwa partainya adalah pengusung Politik Identitas dan menyerukan Masjid sebagai lokasi jihad politik cukup mencengangkan publik tanah air.

Pasalnya acara yang merupakan Rakernas pertama Partai Ummat tersebut selain statement tak bermutu dari Ridho Rahmadi juga dihadiri oleh Anies Baswedan yang digelari “Bapak Politik Identitas” oleh rakyat Indonesia.

Menanggapi statement ngawur dari Ridho Rahmadi, Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Kebangsaan Lintas agama, suku dan budaya PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengecam keras deklarasi Politik Identitas dan seruan penggunaan Masjid sebagai tempat untuk melakukan jihad Politik yang dilakukan oleh Ridho Rahmadi Ketua Umum Partai Ummat.

Menurut Gus Wal, apa yang disampaikan oleh Ridho Partai Ummat tersebut sangatlah tidak pantas dan tidak elok karena sangat besar berpotensi merusak harmoni antar umat beragama dan persatuan anak bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Politik identitas sangat merusak khazanah demokrasi Indonesia yang dimana rakyatnya terdiri dari berbagai macam agama, suku dan budaya. Politik Identitas sudah terbukti merusak tatanan kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti apa yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Politik Identitas yang sangat merusak persatuan Indonesia dan mencabik cabik kerukunan Harmoni kebhinekaan seperti itu kok masih dideklarasikan, didengungkan dan dibanggakan oleh Ridho Rahmadi ketum Partai Ummat. Kami PNIB menganjurkan dan menghimbau kepada rakyat Indonesia dimanapun berada untuk tidak memilih Caleg maupun Capres yang diusung oleh Partai Ummat

Selain itu pula Gus Wal bersama PNIB yang selama ini gencar melawan gerombolan khilafah, HTI, intoleransi dan politik identitas merasa terpanggil melakukan perlawanan kepada Partai baru besutan Amin Rais.

“Kami kader PNIB di seluruh penjuru tanah air bersama tokoh masyarakat akan melakukan penolakan dimanapun Partai Ummat menggunakan Masjid sebagai panggung kampanye politik. Politik Identitas harus dilawan, tidak boleh tumbuh di bumi Nusantara yang majemuk ini. Sekali lagi kami akan tolak, lawan penggunaan Masjid oleh siapapun untuk berpolitik” tegas Gus Wal tanpa basa-basi. 

Menurutnya Masjid tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk berpolitik, Masjid itu tempat suci, penggunaanya hanya untuk beribadah sholat baik sholat wajib, sholat sunnah, iktikaf dan dakwah pembelajaran pengajaran alqur’an dan keagamaan.

“Jangan jadikan Masjid sebagai sarana kegiatan Politik, apalagi jihad Politik. Jihad melawan apa?? Di Indonesia Masjid dan mushola berdiri dimana mana, rakyat Indonesia yang beragama Islam bebas menjalankan ibadah dan syariat agama, jihad Politik apa yang dimaksud Partai Ummat? Jangankan Politik, membahas urusan tijaroh muamalah atau jual beli saja tidak boleh dilakukan didalam Masjid, lha kok ini Masjid malah mau dibuat melakukan jihad Politik, wong gendeng mangan sabun itu (orang gila makan sabun) yang mengatakannya jelas tidak paham esensi agama sebagaimana mestinya.

Gus Wal meminta kepada aparat penegak hukum Polri TNI dan KPU dan Bawaslu untuk membuat regulasi tentang pelarangan penggunaan Masjid dan tempat ibadah lainya untuk aktivitas Politik dan menindak tegas siapapun yang melanggar.

“Bangsa Indonesia tidak butuh Partai Ummat jika muaranya menjadikan Indonesia seperti Suriah dan Afghanistan?. Inilah benalu bangsa sesungguhnya yang bersembunyi dibalik Partai Politik” tegas Gus Wal.

Gus Wal mengakhiri pernyataannya dengan mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak memilih Partai dan capres yang mengusung Politik Identitas dan didukung maupun mendukung Khilafah Radikalisme Terorisme, semua ini demi nasib anak cucu kita kelak.

***

Reporter Suluhnusantaranews Jombang (M. Abdullah)

banner 120x600

Tinggalkan Balasan