Grobogan, SuluhnusantaraNews – Rifai Perangkat Desa Getasrejo Grobogan Jawa Tengah menyampaikan bahwa untuk mencapai masyarakat yang sejahtera memerlukan terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance) secara terus menerus. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan unsur profesionalisme dan integritas dari Aparatur Desa.
“Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi, termasuk dalam dunia pemerintahan yang dulunya segala kegiatan pembukuan, pengarsipan, pencatatan dan tata kelola pemerintahan masih dilakukan dengan cara konvensional, sekarang Perangkat Desa mau tidak mau harus mengikuti perkembangan jaman dengan cara penguasaan teknologi informasi, dalam hal ini sistem keuangan desa (SISKEUDES), sistem pengelolaan aset desa (SIPADES), dan sistem administrasi kependudukan desa ( SIMAKDES), serta aplikasi lain yang digunakan dalam Pemerintahan Desa”, ungkap Rifai .
Pembinaan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa Kabupaten Grobogan di Hotel Saphire Jogjakarta Rabu, (16/2/2023) berlangsung selama 2 hari yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa dihadiri FORKOPIMDA Grobogan berakhir hari ini.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan materi Pembinaan Kapasitas Pemerintahan Desa serta Kepemimpinan Desa, Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK), Perangkat Desa, Perencanaan Pembangunan Desa, Tata Kelola Keuangan Desa.
Selain menerima materi, pada hari kedua peserta juga diberikan bimbingan teknis untuk simulasi perencanaan kegiatan pembangunan, yaitu mulai dari survei lapangan, pengukuran lapangan, pembuatan RAB, dan pembuatan proposal.
Peran Pemerintahan Desa dalam mendukung tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan perangkat desa dituntut untuk mampu bekerja lebih baik dalam melayani masyarakat. Dengan mampu berinovasi untuk pembangunan desa yang lebih maju.
Guna menyamakan persepsi, menambah pengetahuan dan keterampilan maka diadakan Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa diikuti oleh seluruh Kepala Desa di Kabupaten Grobogan.
Acara yang terselenggara di Jogjakarta itu pun turut dikritik oleh Ketua Lindu Aji Grobogan, Ir. Paulus Teguh Nugroho. Ia menyebut, kalau hanya acara Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa, tidak perlu ke Hotel apalagi di luar kota Grobogan. Menurutnya, lebih baik acara semacam itu digelar di kota sendiri.
”Kalau cuma acara Pembinaan, gak perlu ke Jogjakarta. Harusnya jika ingin pembinaan, ya cukup di kota sendiri, dengan menggunakan sarana gedung yang ada di kota Purwodadi,” kata Paulus, Jumat (17/12/2023). Saat di temui awak media SuluhnusantaraNews Grobogan.
Paulus mengatakan, acara yang digelar di luar daerah itu tidak efisien dan efektif di tengah situasi inflasi seperti ini. Selain itu, menurutnya acara itu lebih terlihat sebagai acara menghambur-hamburkan uang saja.
***
Reporter SuluhnusantaraNews Grobogan