BABEL SULUHNUSANTARANEWS,COM-Nelayan Teluk Kelabat Dalam Desa Pusuk dan sekitar nya makin hari makin tertindas oleh tambang – tambang yang Beroperasi di perairan Teluk Kelabat dalam, para nelayan sangat merasa terganggu, dan juga membuat hasil tangkap nelayan berkurang drastis,
Keresahan Nelayan tersebut di sampaikan langsung oleh Maryono selaku ketua Forum Nelayan Pencinta Teluk Kelabat Dalam, Forum tersebut merupakan Gabungan semua Desa yang ada di pesisir Perairan Teluk Kelabat Dalam, kabupaten bangka Barat, Maupun Kabupaten Bangka Sungai Liat,
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,(17/02/2023)
“Maryono memapar kan Hal ini terjadi akibat tidak adanya ketegasan Aparat Penegak Hukum, Didua Kabupaten, terhadap penambang – penambang ilegal yang selalu meraja Lela, sampai masyarakat saling mengkalim wilayah Desanya masing – masing, sedangkan dalam aturan untuk nelayan tidak ada batas wilayah laut, terkecuali antar Negara,
Masih kata Maryono, Masyarakat Nelayan sudah mengikuti keinginan pemerintah, kalau memang dalam IUP silah bekerja, kami Nelayan berharap kepada Aparat Penegak Hukum secepat nya memberantas Penambang Ilegal, menuntaskan masalah ilegal di zona tangkap nelayan ini Ucap Maryono dengan nada jengkel.
Maryono menambah kan kami dari forum nelayan pencinta teluk kelabat dalam (FNPTKD).meminta kepada PJ gubernur, Dr. Ir. RIDWAN DJAMALUDIN, M.Sc selaku dirjen minerba yg diutus pak jokowi untuk menyelesaikan permasalahan pertambangan diteluk kelabat dalam ini, sudah bertahun-tahun zona tangkap Nelayan dijarah habis – habisan oleh penambang – penambang ilegal ini,
Kami berharap kepada Aparat Penegak Hukum secepat mungkinlah menangkap para penambang – penambang ilegal ini.
jangan sampai masyarakat bertindak anarkis, karena selama ini nelayan kami telah banyak mengalah, kepada pemerintah kami berharap jangan mengadu domba kami dengan aturan – aturan, yang tidak jelas,
karena kami Nelayan berhak hidup layak seperti di wilayah lainya, pungkas maryono,
Sementara PJ gubernur Bangka Belitung,
Dr. Ir. RIDWAN DJAMALUDIN, saat di Konfirmasi oleh wartawan, melalui Pesan WhatsApp Belum Memberikan Jawaban, wartawan masih mengupayakan konfirmasi lebih jelas lagi untuk berita selanjutnya,
(Sugianto mj)
