Tiba Tiba PKS

Menyingkap Tabir Deklarasi Capres

banner iklan 468x60

Kita gak perlu suudzon terhadap kunjungan dubes AS ke PKS. Hati – hati boleh. Dan harus.

Kenapa AS pilih datang ke PKS dimana salah satu maksud kedatangannya adalah bahas soal pemilu 2024, sebagai warga negara, wajib hukumnya kita mencermati.

Kenapa dia ga pilih PDI Perjuangan atau Gerindra misalnya, sesaat cermat pantas kita tinggikan. Ada baiknya kita sudah siap sedia payung manakala mendung kita anggap akan membawa hujan.

Kenapa? Ya kita harus siap sedia aja.

Bahwa Dubes AS di Indonesia pilih berkunjung ke PKS, itu suka – suka pak Dubes. Dia gak melanggar apapun.

Bila kunjungan ke PKS ada warna kepentingan dengan negara itu, perspektif luas tentang cara pandang geopolitik negara itulah yang pantas kita ulas. Bukan cepat ingin menuduh.

Dubes AS di Indonesia pilih berkunjung ke PKS, Partai dengan ideologi agama, sudah terjadi. Spesifik bahwa salah satu agendanya adalah bicara pemilu 2024, juga sudah diakui.

“Kenapa kita kudu cermat dan hati- hati atas kunjungan itu?”

Sebelum kita bicara pada warna kebijakan geopolitik AS, ada baiknya kita bicara PKS dulu.

Penulis buku “Ideologi Politik PKS ; Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen,” M. Imdadun Rahmat, menulis :  PKS merupakan kepanjangan tangan dari Partai Masyumi dan banyak terwarnai oleh ideologi perjuangan Ikhwanul Muslimin (IM).

Hasan Al Banna pendiri Ikhwanul Muslim Mesir

Menurutnya IM adalah sebuah organisasi keagamaan yang didirikan Hasan Al Banna di Mesir dan kemudian berkembang luas ke pelbagai negara dan memiliki hidden agenda, yakni mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi Islam.

Imdadun Rahmat berpendapat demikian setelah mengamati dan meneliti berbagai agenda dakwah PKS, seperti aktivitas PKS dalam upaya menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan pelbagai atributnya.

Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi keagamaan yang kontroversial.

Kedua tokoh penting Ikhwanul Muslimin, yaitu Hasan Al Banna dan Sayyid Qutb, tewas dibunuh karena gerakan dakwahnya yang dianggap subversif dan mengancam keutuhan negara Mesir.

Sayyid Al Qurb, tokoh Ikhwanul Muslim Mesir

Organisasi ini memang terjun ke politik praktis. Organisasi ini kerap mengkritik hebat kebijakan pemerintah yang mereka anggap bertentangan dengan aturan Islam.

Organisasi ini juga dituduh ikut serta dalam upaya penggulingan pemerintahan Mesir dengan cara melakukan penculikan tokoh-tokoh Mesir, pengeboman, dan penggalangan massa untuk melawan pemerintah.

Akibatnya, organisasi ini ditekan habis-habisan oleh pemerintah Mesir, bahkan tokoh-tokohnya ditangkap dan dihukum mati.

Penulis buku ini beranggapan bahwa PKS itu berbahaya, karena secara tegas PKS menyatakan bahwa dirinya adalah anak ideologis Ikhwanul Muslimin (IM).

Menurutnya, keberadaan PKS dianggap mampu mengganggu stabilitas Indonesia sebagaimana IM yang mengganggu stabilitas Mesir.

Namun pada bab yang lain, penulis juga membahas tentang hambatan-hambatan PKS dalam upayanya mendirikan negara Islam di Indonesia, di antaranya semangat PKS untuk memperjuangkan Islam melalui gerakan politik, telah menimbulkan ketegangan dan jarak dengan agama lain.

Tumbuhnya kecurigaan dan permusuhan dengan agama lain juga turut merenggangkan hubungan ini. Selain itu, di kalangan PKS sendiri berkembang pesat klaim kebenaran (truth claim) kelompok. Hal ini menyebabkan PKS cenderung intoleran terhadap perbedaan keislaman dengan golongan lain.

Menghadapi hambatan-hambatan tersebut, pada akhirnya terjadi pergeseran agenda politik PKS, dari semula untuk mendirikan negara Islam berubah menjadi mewujudkan masyarakat yang Islami dalam wadah NKRI yang majemuk.

https://www.nu.or.id/pustaka/menyingkap-ideologi-pks-s3qIT

“Apakah ada keterkaitan dengan maraknya ide khilafah di Indonesia yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu?”

Kenapa tidak?

Tapi bagi mereka yang berpikir bahwa itu baik untuk Indonesia, juga tetap bukan penjahat. Sepanjang mereka tak melakukan atau mewujudkan dalam bentuk tindakan, itu bukan pidana.

“Bukankah kata mereka, sistem itu justru akan mampu membuat Indonesia jadi makmur?”

Ingin membuat rakyat makmur, jelas tidak!! Membuat aliansi negara barat senang, 100% benar.

“Loh koq barat?”

Mari kita lihat catatan sejarah. Ini demi mata kita terbuka dan kelak tak salah langkah manakala hari pilihan itu tiba.

Porak poranda Nigeria, sebuah negara berpenduduk 170 juta di Afrika yang sangat kaya sumber daya alam terutama minyak, itu bisa sukses karena mereka menyuntikkan konsep Khilafah. Jadilah Boko Haram proxy.

Kenapa?

Mengelola satu juta orang jauh lebih sulit dibanding satu atau 10 orang. Jadikan satu orang itu sebagai pemimpin, satu atau 10 juta pengikutnya dijamin akan ikut kemana pun arah pemimpin. Dan itu bukan hal mustahil manakala dia adalah pemimpin agama.

“Berlakunya hukum syariah adalah tentang konsep mudah mengendalikan banyak orang”, demikian kata banyak sumber terkait moto negara kapitalis saat mengerjakan proyek tersebut.

Paling tidak, itu pula cara berpikir yang dipercaya oleh banyak negara barat dan maka banyak diantara negara itu terlihat turut aktif dalam banyak keributan di banyak negara bergejolak.

Dan benar, sejak saat itu negara asing memperkosa habis sumber daya alam Nigeria dengan hanya bermodal membuat senang segelintir pimpinan Boko Haram. Senjata dan kekuasaan.

“Bagaimana dengan rakyat?”

Cukup dengan janji jaminan masuk surga bagi mereka yang patuh, taat dan memuliakan para pimpinan yang mereka percaya sebagai utusan surga, sudah lebih dari cukup membuat mereka jadi militan.

Penculikan dan perkosaan anak-anak perempuan yang masih dibawah umur pun marak terjadi di Nigeria. Kadang hal itu pun sering dimaknai bagian dari upah sorga selama di dunia. Nigeria tumbang tanpa pernah tahu kapan akan pulih.

Nigeria hanya satu contoh kasus saja. Ada Libya, Yaman, Suriah, Afghanistan, Iraq bahkan Mesir pun tak luput dari bidikan seperti itu. Semua pernah di buat porak poranda. Arab Spring adalah catatan kisah itu.

Selalu terkait dengan minyak dan gas. Selalu terkait dengan moto siapa menguasai minyak, dia akan menguasai dunia.

Pernah dengar perang Bosnia?

Dan kita, rakyat dari negara-negara muslim di dunia, pernah serta merta dibawa masuk dalam emosi rasa “se-saudara”.

Bukankah itu baru mungkin dapat terjadi karena isu perang agama dibuat? Isu bahwa Muslim dibantai terjadi di negara – negara itu?

Pada tahun 1990 di Bosnia, Kosovo, Azerbaijan, Uzbekistan, Dagestan, hingga Chechnya, negara pecahan Uni Soviet dengan mayoritas penduduknya yang muslim, di sana dikabarkan bahwa umat telah dianiaya.

Tiba-tiba kita dan dunia sepakat bahwa saudara kita, saudara seiman kita dalam satu agama adalah yang dibantai oleh masyarakat beragama lain, dan kita marah.

Entah bagaimana caranya, entah dengan cara apa, para petempur, para mujahid sisa perang Afghanistan, tiba-tiba sudah berkumpul disana. Mereka hadir dan berperang demi agamanya.

Dan itu makin memantik rasa bahwa perang agama memang benar terjadi di sana.

Tapi, kita tidak tahu dan tak pusing atas hadirnya negara asing, negara yang sibuk ngomporin dan mempersenjatai milisi itu dan justru berhasil membangun jalur pipa sepanjang 1000 mil yang menghubungkan Azerbaijan (Laut Kaspia), Georgia dan Turki.

Itu dapat terjadi saat mereka yang punya wilayah sedang sibuk saling bantai pada sesama saudara setanah air hanya karena beda agama.

Tanpa kerusuhan yang diciptakan, mustahil negara asing itu dapat membangun jaringan pipa tersebut.

Tanpa sentimen agama, mustahil saling gebuk pada sesama saudara itu terjadi. Perang meluluhlantakkan semua yang pernah negara – negara itu bangun.

Waktu itu, semua tentang minyak. Juga tentang geopolitik harus dimaknai. Semua tentang bagaimana menjadi penguasa kawasan dan dunia, dan minyak memberi alasan itu.

Dari sisi geopolitik, perang itu mampu menggulingkan diktator yang pro-Rusia, menempatkan pemimpin yang pro-Barat dan persetujuan bagi penempatan markas militer.

Dari sisi ekonomi, mereka langsung dapat membangun saluran pipa minyak/gas menuju negara yang mereka ingin.

Dari sisi gado – gado, Barat serta merta mampu mengacaukan ekonomi Rusia dan kepentingan Rusia sebagai musuh terbesar juga langsung terimbas.

“Kalau tujuan itu baik, adakah satu saja Khilafah yang sudah berdiri karena cara-cara Barat itu dipakai?”

Osama bin Laden terbunuh dalam serangan militer Amerika tahun 2011

Osama bin Laden dan Abu Bakar al-Baghdadi, keduanya pimpinan Al Qaeda dan ISIS yang seharusnya menjadi imam besar atas umat yang dijanjikan, dibunuh. Keduanya dianggap sudah tidak berguna lagi.

Abu Bakar al-Baghdadi pendiri ISIS

Mereka berdua tak lebih hanya seperti orang yang terjebak dalam mimpi konyol atas kebesaran Khilafah yang sejatinya tak akan pernah lahir kembali.

Khilafah, tak terlalu berlebihan bila banyak pihak pernah menyebut sebagai dongeng tentang surga yang diajarkan Arab Saudi tapi di mentori Barat. Dan umat adalah tentang korban sampingan atas ketamakan perut tak pernah kenyang si kapitalis.

“Kenapa harus Indonesia?”

Philipina, Thailand dan Indonesia, menurut rumor, pernah digadang sebagai negara – negara sasaran berikutnya.

Asia tenggara adalah tentang posisi strategis kepentingan AS terhadap dominasi China, terutama di Laut China Selatan.

Rusuh yang kemudian terjadi di kawasan itu, dapat menjadi alasan logis mereka datang layaknya polisi dunia. Dari jualan senjata untung, dari boleh mendirikan pangkalan militer lebih untung lagi dan menguasai SDA gratis jelas hal paling diinginkan.

Pemberontakan di Thailand Selatan, Pattani, akan selalu menjadi celah bagi tertuduhnya militer Thailand tentang konsep HAM. Hal yang sama, terjadi pada Philipina dengan Moro.

Ada sedikit saja indikasi Thailand mesra dengan Rusia misalnya, kerusuhan di selatan negara itu dijamin pasti akan terjadi. Semua orang tahu, turisme adalah bisnis utama negeri Gajah Putih itu. Rusuh, bukan tempat ideal bagi kegiatan pariwisata.

Isu umat Buddha menganiaya Muslim bisa saja tiba-tiba menjadi perseteruan yang tak pernah ada selesainya. Demikianlah kira – kira cara Barat dan sekutunya mengontrol Thailand.

Berbeda dengan Thailand dan Philipina, mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim. Bukan sekedar adu domba demi menarik simpati rasa persaudaraan digaungkan, konsep khilafah disuntikkan pada mayoritas.

Sama dengan negara mayoritas muslim yang pernah jadi korban, mimpi khilafah akan selalu menjadi cerita dan harapan. Rakyat dibenturkan dengan negara dan negara dengan agama.

“Kenapa Indonesia?”

Sumber Daya Alam. Tak ada yang lain. Masa keemasan minyak mulai redup dan akan berganti dengan zaman dimana mineral bumi menjadi ujung tombaknya.

Ilmu pengetahuan terkini mensyaratkan penggunaan material super langka bagi penciptaan alat-alat mutakhir berteknologi maju.

Kesadaran pemerintahan Jokowi akan peran penting mineral bumi bagi kemajuan Indonesia telah menempatkan banyak negara maju yang sangat tergantung pada tersedianya mineral langka itu menjadi terganggu.

Pelarangan ekspor dalam bentuk ore seluruh jenis mineral bumi, menjadi sandungan bagi banyak negara maju terutama Eropa.

Perang dagang AS dan China juga menempatkan posisi AS terkunci tak bergerak ketika logam tanah jarang (LTJ) sebagai ujung tombak bagi kemajuan perangkat teknologi militer turut dijadikan China sebagai senjata dalam perang dagang itu. China tidak mau ekspor LTJ ke AS.

Dan catatan berkata bahwa Iran dan Indonesia adalah dua negara yang diperkirakan memiliki deposit luar biasa besar mineral langka itu. Sama dengan Iran, Indonesia mustahil tak dijadikan target.

Berbeda dengan Iran, Indonesia tidak bermusuhan secara langsung. Maka menyerang langsung Indonesia seperti yang selalu diumbar AS terhadap Iran, tidak mungkin dilakukan kepada Indonesia.

Anies Baswedan Capres PKS

Menggunakan proxy dan menyusupkan bonekanya pada level tertinggi di pemerintahan jauh lebih masuk akal untuk negara dengan jumlah penduduk muslimnya yang terbesar di dunia itu.

Dulu minyak adalah tentang siapa menjadi penguasa dunia. Kini mineral bumi adalah dimana dunia sangat membutuhkannya demi menjadi yang termaju.

Indonesia sebagai salah satu negara paling kaya akan SDA terutama mineral bumi, tak terlalu sulit untuk diterjemahkan akan menjadi incaran.

Dulu Libya hingga Bosnia sebagai negara mayoritas muslim dibikin hancur dengan agama karena minyak yang mereka miliki, kini bukan hal mustahil Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia dihancurkan dengan cara yang sama hanya karena SDA kita.

“Apakah kita akan bernasib seperti Libya?”

Pada 3 Maret 1924, atau 99 tahun lalu, Majelis Agung Nasional Turki di bawah tekanan barat membubarkan Kekhalifahan Utsmaniyah. Peristiwa itu sekaligus menjadikan Usmani adalah kekhalifahan terakhir di muka bumi ini.

Kekhalifahan itu pernah dengan sengaja diruntuhkan oleh barat, mungkinkah pihak yang sama akan membuatkan lagi bangunan yang sama, yakni bangunan khilafah yang dengan susah payah telah mereka hancurkan? Hanya orang bodoh  yang mempercayainya.

Mereka hanya ingin memecah belah dengan memberi mimpi. Tak ada alasan lain.

Sementara ketika kita benar telah terjebak dalam saling menghancurkan, saling membunuh, dengan mudah mereka akan dapat merampok seluruh SDA kita seperti yang pernah mereka lakukan pada banyak negara di kawasan Arab.

Sesaat sang calon pemimpin khilafah kita merasa Ge-Er karena sudah berjasa dan lalu bersiap menjadi imam agung. Sama seperti Osama dan Abu Bakar al-Baghdadi, dia tak sadar bahwa dia pun kelak pasti akan dieksekusi dan mati dengan cara amat memalukan.

Mati sebagai pengkhianat bangsa dan sekaligus agama.

Kapitalis tak pernah butuh khilafah apalagi imam agung. Kapitalis hanya butuh uang, uang dan uang.

Bagi kapitalis, kelompok teror atas nama agama adalah alat yang hebat untuk digunakan dalam perang proksi. Dengan biaya sedikit mereka mau berperang tanpa rasa takut.

Mereka adalah sumber daya global yang dapat dibawa dalam konflik lokal di manapun. Mereka pun dapat dengan mudah dibuang begitu saja.

Digunakan saat diperlukan, dimusnahkan bila tak lagi ada gunanya.

Apakah keberadaan PKS di Indonesia akan menguntungkan posisi AS dan maka dapat prioritas untuk dikunjungi dan diajak ngobrol soal pemilu 2024, anda yang punya dan berhak memutuskan jawaban itu.

Namun bila catatan sejarah berbunyi seperti itu, serius masih tertarik pada tawaran dan mimpi itu?
***
RAHAYU
Karto Bugel

Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0CZYiVgy9UryMLotTCF42KwogLVCHNtt9Hxuk5vgtnNDfQCLHp2ptiEt4RXAs8jVhl&id=100042100440357

banner 120x600

Tinggalkan Balasan