Pati.suluhnusantaranews – Banjir Januari belum juga tuntas, Pati sudah dikepung banjir Lagi. Sejumlah desa di wilayah kabupaten Pati dikepung banjir lagi,Senin (27/2/2023). Hal ini dikarenakan curah hujan yang tiada henti selama tiga hari terakhir. Banjir terjadi di kecamatan Pati Kota, Dukuhseti, Gabus, Sukolilo dan Juwana.
Dari hasil pantauan suluhnusantaranews.co, ketinggian air di jalan desa berkisar 20 sampai 70cm air. Banjir menggenang di desa Kembang, Ngagel, dukuh Kedawung Dukuhseti. Kemudian juga, di kawasan bantaran sungai Silugonggo Juwana. Seperti desa Banjarsari dan Mintobasuki di Kecamatan Gabus, serta Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota. Kemudian di Sukolilo diantaranya desa Kasihan dan wotan sawah terendam.
Banjir terjadi disebabkan curah hujan yang cukup lebat, sejak Kamis (23/2) lalu. Air tidak bisa lagi tertampung di sungai. Sehingga merambah ke kawasan perumahan, dan areal pertanian. “Ini kecamatan Dukuhseti sudah tercatat 50 rumah yang kemasukan air, dan 100 hektar areal pertanian yang terendam banjir.
Beberapa warga di kecamatan Gabus dan Jakenan membenarkan jika ketinggian air banjir terus bertambah. Sehingga mengakibatkan sejumlah rumah mulai kemasukan air. Serta tanaman padi terancam gagal panen.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada awal tahun 2023, puluhan desa di kabupaten Pati diterjang banjir. Sehingga menyebabkan kerugian material mencapai ratusan miliar rupiah. Pada pertengahan Januari air mulai surut. Namun untuk desa Kasiyan dan Wotan di Kecamatan Sukolilo, hingga berita ini diturunkan, genangan air bertambah. Jalan alternatif Pati-Kudus di Sukolilo masih terendam banjir
Sementara, hiruk pikuk para Guru dan Wali Murid Sekolah Dasar Negeri 02 Banjarsari, Kecamatan Gabus Kabupaten Pati dikejutkan datangnya banjir kembali genangi sekolah tersebut pada Selasa, 28/2/2023 dinihari.
Kepala Sekolah Tri Klorowati kepada media mengatakan,”banjir datang secara tiba-tiba dan sudah ke empat kalinya SDN 02 Banjarsari ini digenangi banjir disaat anak sedang menjalani ujian PTS. “Datangnya banjir kali ini terpaksa anak kami pulangkan dan mengikuti ujian dari jarak jauh (secara darling) dari rumah masing-masing,”ungkap Tri Klorowati.
Para wali murid yang sedang menunggu anaknya mengikuti ujian PTS dari luar sekolah juga merasakan kesedihan, karena anaknya harus kembali mengikuti pelajaran dari jarak jauh.
“Kami minta Pemerintah memberi perhatian terhadap sekolah SDN 02 Banjarsari, paling tidak ada solusinya supaya anak bisa tenang mengikuti pelajaran di sekolah,”terang salah satu wali murid yang tidak mau disebutkan namanya.
Uangkapan Kepala Sekolah dan Wali Murid tersebut karena SDN 02 Banjarsari baru selesai digenangi banjir berminggu-minggu, dan sekarang kembali digenangi banjir lagi. Sehingga anak didik tidak tenang dalam mengikuti pelaran di sekolah, apalagi saat ini sedang mengikuti ujian PTS. (tim SN/Pati).