Grobogan, Suluhnusantaranews. Beredar video Bupati Grobogan Sri Sumarni sedang berjoget dengan beberapa Kepala desa pada sebuah acara di Hotel Yogyakarta menuai banyak komentar. Kepala Bapermades Grobogan melalui Sekretaris Dinas, saat ditemui media SuluhnusantaraNews, memberikan klarifikasi terkait viralnya berita di video jogetan Bupati dan Kepala Desa tersebut.
Momen tersebut adalah acara Pembinaan Kapasitas Pemerintahan Aparatur Desa yang saat rehat diselingi dengan musik.
Supardjo, salah satu Pembina Organisasi Kepemudaan dan Masyarakat Pemuda Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN) DPP Grobogan Jawa Tengah menyatakan, bahwa postingan yang pertama kali dia unggah di media sosial terkait jogetan Kepala Desa dengan Bupati adalah benar.
Video tersebut pertama kali didapat dari rekan Supardjo, salah satu Kades yang ikut dalam acara tersebut. Tertanggal acara pada video tersebut pada 16 Februari 2023 dan kemudian mengunggahnya ke akun medsosnya.
“Setelah kami melakukan koordinasi dengan teman – teman dan pengecekan, ternyata video jogetan tersebut benar, dan dapat dipertanggungjawabkan” ungkap Supardjo kepada salah satu reporter media Suluhnusantaranews Grobongan.
Yanuar Murodhi Sekretaris LBH KANNI Pimda Jawa Tengah memberikan komentar yang lumayan pedas terkait viralnya berita di media sosial terkait video jogetan Bupati dan Kepala Desa.
“Itu merupakan perilaku pejabat yang tidak memiliki empati terhadap warga yang baru terkena musibah. Postingan yang diunggah di berbagai media sosial terkait jogetan Cendol Dawet Bimtek menjadi topik hangat di masyarakat dimana hal itu sangat terasa melukai hati rakyat Grobogan, ibarat sakit belum kering lukanya,” ungkapnya dengan nada geram.
Senada dengan Yanuar, Ervie Yandra Safitri, S.Pd. Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Grobogan, ikut menyoroti serta berpesan kepada siapapun pejabat di negeri ini, bahwa pejabat publik sangat sensitif menjadi perhatian masyarakat, kemudian agar berbuat bijak dalam melaksanakan segala bentuk kegiatan pemerintahan.
“Kalau dulu ada ungkapan, mulutmu harimaumu, maka sekarang adalah, perilakumu harimaumu, lebih bijaksana untuk berhati dalam melakukan sesuatu sebelum menjadi dampak yang buruk. Karena memang perilakumu bisa menjadi harimaumu,” komentar Ervie blak-blakan.
Pejabat publik selama menjabat, dimanapun berada terikat dengan norma-norma kepantasan pada jabatannya. Yaitu suatu perbuatan yang tidak melanggar hukum tetapi tidak pantas dilakukan karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial.
Sebelumnya sempat viral pejabat pajak yang hobby memamerkan kekayaan di media sosial. Untuk ukuran karir jabatannya, harta kekayaan yang dipamerkannya tidak masuk akal. Muncul kecurigaan kekayaan pejabat tersebut didapat dengan cara tidak halal.
Begitu pula video joget Cendol Dawet Bupati Grobogan. Tidak ada yang salah atau dilanggar dalam acara hiburan tersebut. Tetapi bukan sebuah hal yang pantas dilakukan seorang Bupati ketika sedang rangka melaksanakan tugas terkait jabatannya. Masyarakat layak mempertanyakan lagi integritas dan tanggungjawab profesi Bupati.
***
Reporter Suluhnusantaranews Grobogan (Teguh)