Masih ingat dengan terpidana kasus mafia pajak Gayus Halomoan Partahanan Tambunan (pegawai pajak)? Pada Januari 2011 dia mendapat vonis 7 tahun penjara. Lalu ditambah dengan kejahatan lainnya, maka vonis yang harus diterima Gayus menjadi 29 tahun penjara. Ada beberapa pihak aparat kepolisian dan juga hakim yang terseret karena menerima suap dari Gayus.
Kasus Gayus tidak akan terangkat jika tidak ada “kicauan” Susno Duadji. Susno Duadji kembali mengejutkan publik setelah kasus “Cicak dan Buaya” yang membawanya dicopot dari jabatan sebagai Kabareskrim dan diberhentikan dari Polri. Meski tak lagi aktif di Korps Bhayangkara, pada 15 Maret 2010 Susno justru mengungkap adanya dugaan makelar kasus di tubuh Polri yang melibatkan sejumlah petinggi Polri.
Tidak hanya di internal polri, kasus itu juga melibatkan pegawai Ditjen Pajak Gayus Tambunan. Kicauan Susno soal mafia di tubuh Polri dan Ditjen Pajak memerahkan telinga sejumlah perwira tinggi Polri. Dari nyanyian Susno ini, kasus mafia pajak yang melibatkan pegawai pajak Gayus Tambunan dengan kerugian negara puluhan miliar rupiah terbongkar. Hal ini sama yang dikatakan Mahfud MD bahwa terkadang respon baru muncul setelah andalannya kasus tertentu.
Berawal dari kasus kriminal (penganiayaan) yang dilakukan Mario Dandy kepada David (korban), maka kasus kejahatan kerah putih (white colar crime) yang dilakukan oleh orang tua Mario Dandy, Rafael Alun, turut terbongkar. Berawal dari penampakan mobil Rubicon yang dikenakan oleh Mario saat melakukan penganiayaan, publik menelusur kepada orang tua Mario yang ternyata adalah pegawai Dirjen Pajak.
Publik (netizen) terus “menguliti” Rafael dan keluarganya yang terlihat bergaya hidup hedon. Sri Mulyani sebagai bos di Kemenkeu pun tidak tinggal diam untuk turut merespon polah salah satu anak buahnya itu. Dari situlah kasus merembet hingga adanya dugaan praktik pencucian uang (berdasar laporan PPATK) yang menurut Mahfud MD sudah dimulai sejak 2009. Adakah juga berkait dengan Gayus Tambunan?
Mengapa saat itu hanya Gayus yang ditahan? Karena pada kebiasaannya, praktik seperti itu sangat kecil kemungkinan bekerja sendiri. Dan saat ini terbukti ada semacam Genk ataupun kelompok mafia pajak yang melakukan praktik pencucian uang. Mahfud MD, selaku Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU), mengatakan data didapatnya dari laporan PPATK.
Ungkapan temuan ini direspon positif oleh Menkeu, Sri Mulyani, dan berjanji akan kooperatif bahkan melakukan kerjasama guna pemberantasan white colar crime yang terjadi di tubuh kementeriannya. Jadi sesungguhnya tidak ada pertentangan antara kedua menteri ini bahkan berjanji akan all out membongkarnya. Memang benar Sri Mulyani tidak mendapat laporan dari PPATK terkait dugaan pencucian uang senilai 300 T.
Karena menurut Mahfud memang bukan domainnya Menkeu menangani perkara. Kejahatan kerah putih menjadi bagiannya TPPU (Mahfud MD sebagai Ketuanya). Apa sih kejahatan kerah putih (white colar crime) itu? Sebagaimana dikutip dalam laman ppatk.go.id dijelaskan bahwa pencucian uang merupakan istilah yang menggambarkan investasi uang atau transaksi uang, yang berasal dari kegiatan kejahatan terorganisir.
Atau juga transaksi tidak sah (ilegal), dan sumber-sumber tidak sah (ilegal) lainnya, dengan tujuan investasi atau transaksi melalui saluran-saluran sah (legal), sehingga sumber asli tidak dapat dilacak kembali. Modus operandi kejahatan pencucian uang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status sosial menengah keatas dalam masyarakat, dihormati, bersikap tenang, berkarisma, dan berintelektual tinggi.
Mereka mengaburkan asal-usul uang yang berasal dari hasil tindak pidana. Perbuatan menyamarkan, menyembunyikan atau mengaburkan tersebut dilakukan agar hasil kejahatan (proceeds of crime) yang diperoleh dianggap seolah-olah sebagai uang yang sah tanpa terdeteksi bahwa harta kekayaan tersebut berasal dari kegiatan yang ilegal. Pada dasarnya, kasus pencucian uang cenderung sangat kompleks untuk dijelaskan.
Terlebih tanpa memenuhi rincian dan detail dari masing-masing kasus. Hal ini dikarenakan ruang lingkup tindak kejahatan kasus pencucian uang berputar di sekitar skema yang telah dirancang profesional dalam bidang keuangan yang telah terlatih untuk mengaburkan sumber dana gelap asli. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap karakteristik kejahatan kerah putih dan profil untuk memahami aspek pelaku kejahatan pencucian uang secara lebih spesifik.
Dalam perkuliahan hukum pidana yang pernah saya ikuti, disebutkan kasus-kasus kejahatan kerah putih sulit dilacak karena biasanya dilakukan pejabat yang mempunyai kekuasaan, memiliki kuasa untuk memproduksi hukum dan berperan dalam membuat berbagai keputusan vital. Kejahatan kerah putih (White Collar Crime) juga sangat sulit tersentuh oleh hukum karena terjadi dalam suatu lingkungan yang tertutup.
Pencucian uang merupakan suatu bentuk kejahatan kerah putih hal ini disebabkan dalam kebanyakan kasus-kasus pencucian uang yang menjadi aktor utama di dalamnya merupakan orang-orang yang memiliki profil kelas atas, memiliki kedudukan tinggi di pemerintahan ataupun di perusahaan, memiliki sumber daya dan kekuasaan dalam jabatan dan posisinya, memiliki peran yang besar di masyarakat, dan status sosio-ekonomi yang tinggi.
Apakah vitalnya kedua menteri ini tidak diketahui presiden? Sangat naif jika dikatakan tidak. Lantas mengapa hanya diam? Begitulah tipikal Jokowi dalam mengelola konflik di internal kabinet. Terkadang, yang dilihat publik merupakan sesuatu yang memang sudah dipersiapkannya. Tim di kabinet sudah memahami adanya mafia pajak, tapi sulit untuk dibongkar dan dibuktikan. Lalu, “dipancing” lah melalui kegaduhan dua menteri.
Dapat dibayangkan para pelaku kejahatan mulai panas-dingin berhadapan dengan hukum. Biasanya kemudian melakukan tindakan-tindakan yang di luar nalar, padahal mereka saat ini terus dipantau. Misal melakukan “pemindahan” aset, transaksi dsb. Ini merupakan momentum melakukan bongkar-bongkar dan cuci gudang. Tokoh yang dimajukan adalah Mahfud MD karena selain pakar hukum, kewenangannya, juga siapa tahu ada kode lain.
***
Awib