Solo, Suluhnusantaranews. Jajaran pengurus taekwondo Kota Solo akhirnya mengadakan jumpa pers terkait tindakan asusila yang dilakukan salah satu oknum pelatih taekwondo. Bertempat di sekretariat KONI dan didampingi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo, semua pihak sangat menyayangkan kasus asusila yang mencoreng dunia olah raga.
Tindakan asusila dilakukan pelatih taekwondo DS (44) terhadap murid didiknya terungkap setelah salah satu korban melaporkan tindakan tidak senonoh sesama jenis tersebut . Terkait itu pengurus Taekwondo Indonesia (TI) mengambil tindakan tegas dengan mencabut status keanggotaan pelatih DS yang kini berstatus tersangka dan ditahan.
“Dalam AD/ART sudah jelas, status keanggotaan yang bersangkutan otomatis langsung gugur, karena melakukan perbuatan melanggar hukum. Mengenai kasus hukumnya, tentu sudah di tangan polisi,” terang pelatih senior Taekwondo Indonesia (TI) Kota Solo, Tanu Kismanto dalam jumpa pers di sekretariat KONI Surakarta, Jumat (24/3)
Saat ini, belum ada putusan terkait status Donny yang telah ditangkap jajaran Reskrim Polresta Solo. Keputusan resmi mengenai status itu berada di tangan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB-TI). Pihaknya merasa sangat prihatin, atas terjadinya pelecehan yang dilakukan terhadap sejumlah anak didik pada dojang yang dikelola DS
Dunia olah raga beladiri Taekwondo di seluruh Indonesia dan kota Solo pada khususnya merasa sangat tertampar akibat kasus memalukan tersebut.
“Kami shock atas persoalan itu. Selama empat tahun kepengurusan DS. Taekwondo di Solo seolah-olah terpecah belah dan komunikasi antar pelatih pun terputus, sehingga kami juga sulit melakukan kontrol,” jelasnya Tanu Kismanto
Bersama para pelatih lain, dia berencana melakukan pembenahan lagi terhadap kondisi yang menampar wajah Taekwondo Solo tersebut.
“Dalam waktu dekat, harusnya ada Muskot (Musyawarah Kota) TI Solo, karena kepengurusan periode lama sudah berakhir Desember lalu. Kami akan adakan pertemuan-pertemuan rutin antar pelatih lagi, untuk saling kontrol kegiatan,” ujarnya.
Sementara, Ketua KONI Kota Solo, Lilik Kusnandar mengatakan Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Kota Solo. KONI Solo mengajak semua pihak berkepentingan membangun kepercayaan diri atlet-atlet.
“Mari bersama-sama, mendidik atlet muda bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga supaya tidak kembali terulang lagi terjadi di kemudian hari,” terang Lilik dengan rasa prihatin yang mendalam.
Mari bersama-sama, mendidik atlet muda bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga supaya tidak kembali lagi terjadi di kemudian hari,” lanjutnya
Peristiwa tersebut dikabarkan membuat Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka geram. Gibran kemudian meminta agar lokasi sanggar beladiri di lokasi tempat pelecehan ditutup.
“Tempat lokasi latihan harus ditutup. Hal itu menyusul adanya kasus asusila melibatkan DS,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jumat (24/3).
Pemkot Solo juga menjamin para korban akan memberikan pendampingan.
“Kami pastikan korban akan mendapatkan perlindungan dan pendampingan penuh hingga secara psikologis. Kasusnya terus ditindaklanjuti Polresta Solo. Akan kami kawal, silakan lapor,” kata Gibran.
***
Dari berbagai sumber
Laporan Reporter Suluhnusantaranews Solo Raya (GogorJohan)