Pati.suluhnusantaranews.com – Sejumlah warga desa Wotan Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati mendatangi kantor DPRD Pati terkait polemik akses jalan dukuh Jongso menuju desa Karangrowo dan desa Temulus Kudus rusak parah bertahun tahun tanpa ada perhatian dari dinas terkait.
Dalam audensi yang digelar pada Selasa (28/03/2023) bersama komisi C DPRD Pati, dihadiri oleh komisi B Dimas Thole, S.E, anggota dewan Komisi C, PLt DPUTR Riyoso, OPD Kab.Pati, Camat Sukolilo, Kepala Desa Wotan dan Tokoh masyarakat Desa Wotan.
Mengawali sambutanya, Kepala Desa Wotan H.Madekur menyampaikan bahwa dalam setiap rapat musrenbangdes maupun musrenbangcam selama ini sudah berkali kali diusulkan dengan kondisi jalan dukuh Jongso yang memang terpinggirkan tanpa ada perhatian oleh dinas terkait,” tuturnya.
Senada dengan Heri Setiawan pwerwakilan warga menjelaskan bahwa selama banjir satu bulan keadaan akses jalan memprihatinkan, terutama untuk aktivitas pertanian, pekerja pabrik maupun anak anak sekolah,” terangnya.
Sementara kadus Jongso Solekan dan Ketua BPD memaparkan, pernah ada pengaspalan 2016, karena sudah lama dan tergerus banjir menjadikan jalan rusak parah. Kerusakan jalan di dua poros arah desa Karangrowo maupun desa Temulus sepanjang 2,5 kilometer ini menjadi titik utama hampir tidak bisa dilewati karena tidak tersentuh pembangunan,” ujarnya.
Menanggapi PLt DPUTR Riyoso, dengan kondisi saat ini memang menjadi persoalan 1,5 juta warga Kabupaten Pati, hampir sama yaitu jalan rusak dimana mana. Dengan anggaran terbatas yang ada di dinas DPUTR Pati ada buged 3,5milyar mudah mudahan ada kelonggaran anggaran untuk dikerjakan akses jalan di dukuh Jongso, terutama untuk rabat beton,” tandas Riyoso.
Adapun anggota komisi C H. Irianto dari semua usulan warga dukuh Jongso desa Wotan kec. Sukolilo Pati dengan dihadirkan semua OPD terkait bisa memfasilitasi semua ini. Baik jalan yang menjadi polemik bertahun tahun bisa dinikmati oleh warga dengan akses jalan yang lebih baik, ini sama seperti yang disampaikan oleh PLt DPUTR Pati,” sambungnya.
Disinggung soal kerugian gagal panen MT 1 dengan luas area hampir ribuan hektar karena teredam banjir hampir dua bulan penuh, petani sangat membutuhkan bantuan bibit padi dari Disipertan. Sementara perwakilan dinas Pertanian Revi dan Yuwono mengusulkan bantuan bibit padi melalui Gapoktan setempat.
Sebagai putra desa Wotan wakil DPRD komisi B Dimas Thole, S.E menjelaskan bahwa pada 2019 sempat sidak dilokasi tersebut bahkan jembatan yang melalui jalan poros desa mengkhwatirkan. Jika musim banjir air melebihi jembatan. Bagi warga dukuh Jongso jembatan tersebut menjadi penghubung jalan utama,” ujarnya.
Suwito anggota DPRD komisi C menyarankan, pentingnya koordinasi sering dilakukan untuk memudahkan usulan usulan para warga, dan kami sangat mendukung sekali karena saya pelaku, mari kita bangun sama sama Pati selatan. Dan usulan untuk dinas pertanian mohon untuk roling para petugas PPL yang selama ini tugas dilapangan biar ada penyegaran,”ujar Suwito.
Sementara Siti Mad’luah, S.E juga anggota dewan Komisi C mengeluhkan parahnya akses jalan dari Sukolilo menuju Prawoto bikin sakit badan, bahkan harus rebutan dengan Dum truk yang muatanya melebihi tonase menyebabkan jalan cepat rusak,” tuturnya.
Dalam bentuk usulan warga dan aspirasi akan kami tampung untuk disampaikan kepada pimpinan agar semua bisa terealisasi. Akses jalan dukuh Jongso akan kami sidak langsung seperti apa akses jalan tersebut agar mendapat perhatian dari dinas terkait,” tutup Siti. (tim SN/Pati).