Penolakan Ganjar Kepada Israel Sudah Tepat Demi Keselamatan Bangsa Dari Ancaman Kaum Radikal

Penulis : Ellen Frani

Ganjar adalah murni kader GMNI saat menjadi mahasiswa. Berkarir politik PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri semakin memperjelas keyakinan akan ideologi kebangsaan tentang “SOEKARNOISME”

Namun gejolak dinamika politik yang terjadi mengharuskan Ganjar berhadapan pada pilihan. Sebagaimana kita tahu, FIFA adalah organisasi DUNIA dengan anggota 200 Negara lebih. Jika pernyataan “MENOLAK” dari GANJAR bisa mengubah persiapan FIFA, yang sudah dimulai sejak tahun 2019, betapa hebatnya seorang GANJAR.

Kita juga paham, bahwa Israel adalah bangsa yang diincar oleh kaum RADIKAL. Jika pertandingan benar terjadi, kaum radikal masuk ke stadion sebagai penonton disaat Tim kita berhadapan dengan Israel, lalu mengalahkan team kita. Fanatisme pendukung timnas kita yang tidak perlu diragukan, kekecewaan terjadi dan kira-kira dengan sedikit provokasi apakah tidak ada kemungkinan kerusuhan pada kasus KANJURAHAN akan terulang lagi.

Ganjar/PDIP menolak isreal didasarkan atas rasa perikemanusiaan, seperti termaktup dalam UUD 1945. Sebagai bangsa yang telah menjajah Palestina, sentimen negatif kemanusiaan Israel terbawa hingga ke Indonesia.

Meskipun ada yang bilang: kenapa saat parlemen Israel datang ke acara IPU tidak larang? Persoalannya menjadi berbeda dibanding perhelatan sepakbola.

Parlemen yang datang hanya 1-5 orang, yang mengamankan bisa ratusan personil. Sementara team bola hampir seratus orang yang mengamankan pain sekaligus penontonnya. Prilaku kaum radikal/teroris selalu ingin mencari panggung untuk di akui eksistensinya.

Sebagai ilustrasinya, kaum Radikal akan lebih memilih menyerang seorang Lionel Messi dari pada menyerang Seorang Menteri siapapun.
Alasannya, di dunia siapa yang tidak tahu Messi sebagai pemain bola dibanding menteri yang hanya dikenal di negerinya.

Yang menolak itu Gubernur dengan pernyataan/surat di internal pemerintahan. Sementara seorang Walikota menerima dan ini bukan keputusan pemerintah, kenapa ini tidak dijadikan pertimbangan oleh FIFA.

Jangan-jangan FIFA jauh-jauh hari sudah pernah menerima warning letter dari inteljen Israel seharusnya masyarakat bisa menelaah hal ini. Karena dengan 200 negara lebih anggota, pembatalan untuk lokasi Piala dunia tidak akan tiba-tiba. Banyak hal yang harus disiapkan dalam perhelatan besar.

Stadion, penginapan, keamanan..apa mungkin hal ini bisa disiapkan dalam waktu singkat?
Pembatalan FIFA sudah diperhitungkan sejak lama. Bukan tiba-tiba karena pernyataan Ganjar semata.

Saran buat temen-temen :
1. Moment seperti ini pasti akan diolah sampai gosong, untuk menjatuhkan popularitas lawan politik bagaimanapun caranya.
2. Mencegah terjadinya hal yang tidak di inginkan itu lebih baik, daripada nanti jika benar terjadi membuat malu seluruh negeri
3. Yang di sampaikan bukan mencoret Israel, tapi menggeser pertandingan israel di Negara tetangga Singapura, dan Indonesia siap bernegosiasi untuk hal tersebut.

Tetap semangat karena saat ini GANJAR PRANOWO adalah Calon yang Terbaik dari calon yang ada.
Salam Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Harga Mati!!!
***
Ellen Frani – Penggiat Sosial

Tinggalkan Balasan