Adakah pesan lain yang disuarakan oleh PDIP dengan penolakan kehadiran tim Israel? Pertama, menurut saya sih bukan semata karena alasan Israel masih merampas kemerdekaan bangsa Palestina tapi ada “pesan dibalik pesan” yang ingin disampaikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah bangsa berdaulat. Bahwa dunia harus menghormati kedaulatan bangsa lain.
Baca sebelumnya : Pesan Untuk Amerika Tak Campuri Pilpres 2024 (Bagian Kedua)
Dan pesan ini menurut saya sebagai peringatan terkhusus kepada Amerika Serikat (AS) bahwa jangan campuri urusan pilpres 2024.
Ya….PDIP sebagai partai pemerintah merasa gerah dengan manuver AS selama pemerintahan Presiden Jokowi. Hampir sepanjang waktu selama pemerintahan Jokowi, kelompok tertentu tak pernah ada habisnya melakukan protes dengan aksi demo kepada pemerintah. Ini bukan lagi persoalan kebebasan berdemokrasi tapi ada muatan “by order” dengan menumpangi kelompok simbul-simbul agama.
Baca sebelumnya : Pesan Untuk Amerika Tak Campuri Pilpres 2024 (Bagian Pertama)
Kita tak bisa menutup mata bahwa setelah Bung Karno lengser kebijakan pemerintah Indonesia sangat pro barat (AS). Dan saat kepentingan barat merasa dirugikan ketika pemerintahan presiden Jokowi membuka ruang kerjasama yang lebih luas kepada Rusia dan China sehingga tuduhan Indonesia pro komunis, antek China itu selalu digemakan oposisi “berjubah”.
Korporasi dan investasi asing yang selama ini didominasi barat pun harus dipaksa mengikuti aturan hukum Indonesia dalam rangka menuju kemandirian ekonomi. Salah satunya adalah divestasi 51 persen saham Freeport, memaksa membangun smelter agar nilai tambahnya lebih dinikmati bangsa Indonesia. Namun disisi lain justru berdampak peningkatan eskalasi aksi teror kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Ketika perhatian pemerintah presiden Jokowi begitu besar dalam membangun kemajuan Papua, kenapa aksi teror di Papua makin meningkat?
Ini kan sebuah kontradiktif?
Disinilah ada hipotesa disinyalir karena ada “tangan-tangan setan” yang bekerja. Bukan hanya di Papua, mereka pun mencoba menciptakan kerusuhan di kawasan Industri Morowali dengan isu anti China karena Jokowi larang ekspor mentah nikel.
Kepentingan asing terus mendesain, menunggangi para “komprador” untuk menggerakkan kelompok anti pemerintah baik yang tidak menyadari “dimanfaatkan” atau memang cari makannya dengan berhianat kepada cita-cita kedaulatan dan kemandirian ekonomi Indonesia.
Indonesia sedang memasuki tahapan pemilu menuju pilpres 2024. Maka kepentingan asing yang selama ini tidak nyaman dengan kebijakan atas kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi Indonesia akan mencari sosok “antitesa” Jokowi untuk dijadikan “good boy” yang mudah diajak kompromi, bisa disetir untuk memuluskan misi dan kepentingan ekonominya.
Disinilah saya pikir PDIP sebagai partai pemerintah dengan meminjam frasa “menolak Israel” (mitra strategis AS di Timur Tengah) memberi peringatan keras kepada AS agar tidak mencampuri pilpres 2024 karena mengamati dan melihat manuver Anies yang dicapreskan Nasdem dalam “kampanye” menggalang dukungan asing ke luar negeri.
Seperti kita ketahui bahwa Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sung Yong Kim melakukan kunjungan ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (15/2/2023). Kan aneh partai Islam yang anti Zionis (Israel) kok melakukan pertemuan dengan Amerika yang mendukung Yahudi? Tentu orang boleh curiga ada kepentingan apa tuh? Pasti ada udang dibalik bakwan!
Dari hasil kunjungan Kedubes AS tersebut bak ketiban durian runtuh Anies dibuatkan panggung sebagai pembicara dalam forum-forum. Padahal gubernur bukan, menteri juga bukan. Anies diundang Singapura, Inggris di kampus Oxford dan ditetapkan sebagai ketua Asian Studies di Oxford University. Atribut yang dilekatkan ini tentu bukan tanpa tujuan. Apakah kita boleh curiga?
Kemudian negara sekutu AS lainnya yakni Australia juga membuatkan panggung untuk Anies untuk memberikan kuliah umum di ST Lee Annual Lecture, Crawford School of Public Policy di Australian National University, Canberra, Selasa (7/3/2023). Dan memanfaatkan waktunya selama berada di Australia bertemu dengan Eks Perdana Menteri Malcolm Turnbull.
Kita tak pungkiri bahwa lepasnya Timor Timur dari NKRI adalah peran campur tangan Australia. Apakah kita mau mengulangi kehilangan Papua sebagai hasil perjuangan Bung Karno dengan operasi Trikora tahun 1963?
Yang kedua, saya menganalisanya sebagai “cek ombak” terakhir PDIP jelang memutuskan capres yang akan diusung tahun 2024. Mengapa?
Karena presiden Jokowi telah secara terbuka menyampaikan kepada publik bahwa hasil pertemuannya dengan Ibu Megawati Soekarnoputri salahsatunya adalah mengusulkan nama capres 2024.
PDIP menyadari bahwa berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survey memiliki basis konstituen yang militan diantaranya Soekarnois, nasionalis, Islam moderat, Islam kultural, non Islam. Dan kadernya, Ganjar Pranowo selalu diposisi teratas dalam elektabilitas.
Maka PDIP akan mempelajari dan merespons reaksi publik ketika pernyataan “menolak Israel” dalam even “olahraga” yang menuai kontroversi. Apakah kelompok Islam konservatif akan bermigrasi memilih PDIP?
Kemudian seberapa besar deviasi elektabilitas seorang Ganjar Pranowo pasca menjadi sentral pemberitaan penolakan tim Israel?
Ketiga, PDIP tak mungkin punya niatan menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Cup U20. PDIP pasti ingin melengkapi legasi pemerintahan presiden Jokowi sukses dalam mengemban kepercayaan dunia sebagai tuan rumah penyelenggaraan even Internasional.
Jadi tidak usah baper….hanya karena dibatalin jadwal drawingnya tanggal 31 Maret ini oleh FIFA. Jadwal tandingnya masih bulan Mei loh. Yang penting kesiapan teknis, stadion dan keamanan itu sudah disiapkan hampir 3 tahun, sementara drawing hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk pengundian grup.
Oh ya…pesan saya jangan lupa tetap kritis yang konstruktif jangan emosional sesaat.
***
IGAT Maret 2023