Kaltim -Sejumlah mahasiswa dari Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan Kepolisian Resor (Polres) Kukar pada Selasa (11/4/2023) siang, sekira pukul 12.00 Wita.
Aksi demo dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Masyarakat Kaltim Menggugat ini dilakukan terkait dengan peristiwa di Desa Rempanga, Kukar beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, di lokasi dimaksud terjadi intimidasi dan adanya tindakan premanisme yang diduga dilakukan dalam melindungi kegiatan tambang ilegal.
“Aksi ini dilaksanakan di dua titik, yakni di depan gedung DPRD Kaltim dan di depan Polres Kukar,” kata humas aksi demo, Opin.
Aksi demo dilakukan dengan tertib, namun perwakilan mahasiswa ini sangat kecewa dengan sikap aparat di Polres Kukar. Sebab tidak ada forum dialog yang diberikan kepada para mahasiswa yang menyuarakan beberapa tuntutannya.
“Yang pertama kami mendorong pihak kepolisian untuk usut tuntas peristiwa di Desa Rempanga. Kedua, menuntut segera penangkapan dan mengadili pelaku aksi premanisme terhadap masyarakat yang diintimidasi karena menolak tambang ilegal. Ketiga, tangkap aktor dan pelaku tambang ilegal di Desa Rempanga,” kata Wahyu koordinator lapangan aksi demo.
Aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa ini berakhir sekitar pukul 13.25 wita. Para demonstran membubarkan diri setelah melakukan aksi membakar ban bekas dan menyuarakan tuntutannya.
Menanggapi aksi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ini, Kabag Ops Polres Kukar, Kompol Donny Dwija mengatakan bahwa aksi yang dilakukan cukup berjalan lancar, aman dan tertib. Pihaknya pun menampung aspirasi yang telah disampaikan oleh sejumlah mahasiswa ini.
“Polri tidak akan bertindak sendiri, nanti akan ada koordinasi dengan stakeholder lainnya. Tapi ini menjadi masukan untuk tindakan selanjutnya. Sejauh ini, aspirasi dan laporan dari masyarakat dan mahasiswa kita terima dulu,” tutupnya
Suluh Nusantara News.Com