Kementerian Koperasi dan UMKM Gelar Bazaar Ramadan di Stasiun Tawang Semarang

SEMARANG suluhnusantaranews.com Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan BUMN menggelar Bazaar Ramadan di Stasiun Tawang Semarang selama 3 hari, dimulai Sabtu (15/4/2023) hingga Senin (17/4/2023).

Bazaar Ramadan yang dibuka oleh Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Dr. Yulius, MA itu, menurut Ketua Panitia Penyelenggara Sutarmo, SE, MM, merupakan program promosi produk unggulan usaha mikro sekaligus juga sebagai perluasan akses pasar dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang diikuti oleh 51 stan UMKM di sektor fashion, craft (kerajinan) dan kuliner serta dibarengi dengan santunan sosial.

Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Dr. Yulius, MA pada kesempatan itu menyatakan, UMKM yang ada untuk lebih ditingkatkan dengan sarana dan prasarana Pemerintah, terutama di Stasiun Tawang Semarang.

“Ini merupakan kerja kolaborasi antara pemerintah pusat, Kementerian Perekonomian bekerja sama dengan Kementerian Koperasi UMKM dengan PT KAI dan juga Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,” ujarnya sebelum membuka secara resmi Bazar Ramadan tersebut.

Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Dr. Yulius, MA didampingi Ka DAOP 4 Semarang KAI Wisnu Pramudya dan Ketua Penyelenggara Sutarmo meninjau stan Bazar Ramadan di Stasiun Tawang Semarang, Sabtu (15/4/2023). Foto : Ab

Oleh sebab itu, lanjut Dr Yulius, perlunya mengambil momen penting disaat adanya masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api, yang berasal dari Jakarta, Bandung datang ke Semarang atau sebaliknya, yang memanfaatkan Stasiun Tawang.

“Makanya kita mengambil moment penting itu, dimana supaya UMKM lebih terlibat. Jadi kita manfaatkan bolak baliknya mereka ini (penumpang kereta api) dengan memasarkan produk-produk UMKM yang ada,” imbau Dr Yulius.

Selain itu, imbuhnya, penyelenggaraan Bazar Ramadan itu merupakan amanat dari PP No 7 tahun 2021, dimana pemerintah mewajibkan kepada pemilik sarana dan prasarana pemerintah untuk mengakses barang-barang UMKM yang jumlahnya sebesar 20 persen.

“Terkait dengan itu, dalam rangka untuk memberikan kemudahan kepada UMKM berniaga di sini, tentunya UMKM ini juga harus ditingkatkan kinerjanya. Salah satunya adalah kita dorong mereka dari pengusaha informal menjadi pengusaha formal, dengan Program NIB,” urainya.

Disampaikan pula oleh Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM, dengan terdaftarnya UMKM Semarang dalam program NIB, maka UMKM penjualannya tidak hanya di lingkup kecil Kota Semarang, tapi bisa sampai di luar Semarang bahkan hingga ke luar negeri. Oleh sebab itu akan terus didorong untuk penyelenggaraan pelatihan-pelatihan, bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM tingkat Jawa Tengah.

“Selanjutnya terkait dengan pendanaan. Dalam tahun ini aturannya sudah diperbaiki, bagi Perbankan meminjamkan uang kepada UMKM di bawah Rp 100 juta itu tanpa agunan. Jadi kalau bank masih memberlakukan agunan, maka akan kita kenakan sanksi,” tegasnya.

Hadir pula dalam pembukaan Bazar Ramadan Kementrian Koperasi UKM di stasiun Tawang Semarang, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Kepala DAOP 4 Semarang KAI dan perwakilan Kementerian Keuangan serta pejabat yang mewakili Kepala Dinas Koperasi Kota Semarang.

Ab

Tinggalkan Balasan