Transformasi 9 Tahun Jangkar Jokowi Menjadi Jangkar Baja

Suara Relawan

Jakarta, Suluhnusantaranews. Tergerak oleh spirit membangun demokrasi yang berkualitas, maka kami ambil bagian dalam proses tersebut melalui edukasi masyarakat. Kami mengawalinya sejak pilkada DKI Jakarta 2012. Kemudian fenomena pengorganisasian relawan makin nampak di akhir 2013, maka kami melahirkan organ Jangkar Jokowi 27 April 2014 dan terdaftar di Rumah Relawan di Jl Cik Ditiro.

Peran edukasi ini penting karena pilpres 2014 memberi gambaran bahwa setiap warga negara punya hak yang sama dalam kontestasi demokrasi. Kehadiran Jokowi menjadi simbul bahwa menjadi pemimpin tidak harus berangkat dari elit partai.

Sebelum pilpres 2019, kami sudah roadshow ke Papua, Kaltara, Kepri, Sultra, Sumsel, Sumbar, NTT. Tentunya mengabarkan program-program presiden Jokowi. Lalu berlanjut hingga pilpres 2019.

Sebagai warga negara kita paham bahwa kita punya hak konstitusi memilih maupun tidak menggunakan hak pilih adalah hak yang dijamin konstitusi. Dalam konteks pilpres, konstitusi secara jelas menyebut bahwa pasangan capres dan cawapres diusung oleh partai dan atau gabungan partai. Baik UU parpol maupun UU pemilu memberi kewenangan kepada partai sebagai instrumen dalam menyiapkan pemimpin dalam skala lokal maupun nasional.

Oleh karena itu fungsi dan peran relawan adalah bagaimana mengagregasi kekuatan figur dengan kehendak/aspirasi rakyat dan pemanfaatan disrupsi teknologi. Sehingga kehadiran relawan itu seharusnya menguatkan sebagai bentuk demokrasi partisipatif.

Dengan bekal literasi yang cukup Relawan juga wajib membangun narasi positif dalam menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan yang paling penting adalah mengangkat popularitas dan elektabilitasnya mas Ganjar Pranowo

https://youtu.be/GVAbOSLnla8

Untuk mewujudkan negara kesejahteraan, tak cukup hanya melalui peningkatan kualitas SDM.
“Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!,” Sukarno.

Maka kemudian apa yang pertama dicanangkan oleh founding father Sukarno adalah Nation and Character Building. Kenali bangsamu, kenali sejarah bangsamu. Karena dengan begitu kita akan tahu tujuan kita berbangsa dan bernegara.

Keberagaman bangsa Indonesia adalah take for granted, anugerah yang harus kita terima dengan yakin sebagai kekuatan. Dan itu telah ditunjukkan oleh seorang Ganjar Pranowo dalam kebijakannya memayungi keberagaman. Menjaga local wisdom, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.
Dan kita bukan memilih pemimpin agama tapi memilih presiden

Selama ini kami sadar bahwa untuk mengorganisir relawan nasional tidak cukup hanya punya modal SDM, pengalaman organisasi namun harus ada dukungan logistik.

Oleh karena itu ada ruang yang bisa kami lakukan diantaranya dari sisi edukasi dengan membuat artikel dengan ragam topik termasuk menyikapi kebijakan pemerintah selama menangani COVID, wacana desain pemilu yang lebih dekat dengan rakyat, merespon kebijakan pemerintah atas lahirnya Perppu Anti Terorisme, UU KPK, Omibus Law, penguatan ideologi Pancasila, dukungan pembangunan infrastruktur, pemekaran Papua, transformasi energi fosil ke EBT, serta mendorong pemindahan ibukota sejak tahun 2015.

Dalam sisi praktek mendorong untuk semakin banyak masyarakat berkoperasi, pemanfaatan perhutanan sosial. Dan membangun perhutanan sosial yang melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sudah kami lakukan di Sulawesi Tenggara sejak 2015 yang dimotori oleh salahsatu Dewan Penasehat Jangkar Jokowi, tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara.

Dan pada Januari 2020 kami telah mulai dengan menyiapkan transformasi organisasi dari Jangkar Jokowi menjadi Jangkar Baja.
Mengapa kami lakukan? Karena kami ingin tetap mengawal kepemimpinan presiden Jokowi soft landing di 2024 dengan mendorong regenerasi.

Yang paling rasional adalah sosok Ganjar Pranowo.
Itulah selanjutnya kami jadikan Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja).

Sayang saat itu ada pandemi covid sehingga kurang etis rasanya kami mewacanakan pilpres saat dunia hadapi pandemi. Namun karena pandemi juga kami jadi tergerak ada ide membuat 4 buah lagu bertema COVID.
Dalam video klip amatiran inilah kami banyak tampilkan sosok Ganjar Pranowo. Videoklipnya dapat disaksikan di YT Igat channel.

Lalu tanggal 18 Oktober 2021 kami buat lagu dengan judul Dia Dinanti dan diupload di YT Igat Channel pada 29 Juni 2022. Lagu ini menggambarkan sosok anak muda yang dinantikan bangsa ini untuk meneruskan legasi presiden Jokowi.

Lalu kami coba masuk ke platform musik digital #spotify #applemusic #tiktok #instagram #youtube dll agar lebih banyak yang dapat mengakses karya musik kami sebagai bentuk dukungan untuk mas Ganjar Pranowo.
Dia Dinanti rilis 14 Oktober 2022.

Selanjutnya pada tanggal 10 Juli 2022 kami kembali menggubah lagu yang lama saat pandemi dengan judul G24, Ganjar Pranowo The Next 2024 yang menunggu proses rekaman sambil menunggu rekomendasi dari Ibu Megawati Soekarnoputri setelah mas Ganjar Pranowo secara resmi dicapreskan.

Karena kecintaan dan kesetiaan kami dalam mengawal pemerintahan pak Jokowi namun dilain pihak kami menginginkan proses generasi yang melihat sosok yang paling tepat adalah Mas Ganjar Pranowo maka pada tanggal 22 Juli 2022 kami menggubah karya kami di Pilpres 2019 menjadi lirik lagu yang baru dengan judul Jokowi Di hati Ganjar Dinanti.

Saat kami daftarkan pada penyedia platform musik digital judul tersebut tidak diijinkan karena mengandung tokoh nasional. Sehingga judul lagu tersebut diganti menjadi Selalu Dihati Untuk Dinanti yang rilis pada tanggal 6 Desember 2022.

Pasca pertemuan relawan di Gelora Bung Karno lalu kami terinspirasi membuat lagu baru dengan judul Bersama Rambut Putih pada tanggal 17 Desember 2022. Dan dirilis pada tanggal 29 Desember 2022.

Saat ini konsen kami tetap masih dalam program edukasi dan sosialisasi utamanya daerah yang menurut data hasil survey masih rendah. Untuk di Jawa, Ganjar sudah populer.

Baik Jokowi maupun Ganjar tentu berbeda. Tapi mereka memiliki kesamaan dalam visi, berupaya keras mewujudkannya. Jika Jokowi mampu wujudkan MRT yang direncanakan puluhan tahun,
Ganjar misalnya pasang badan untuk merealisasikan proyek strategis nasional bendungan Wadas yang awalnya ditentang oleh sebagian kecil masyarakat namun di-blow up sedemikian rupa dan persoalannya terselesaikan dengan baik.

 

Oleh karena itu pondasi sistem dan program besar legasi pak Jokowi harus dilanjutkan. Ganjarlah paling rasional sebagai sintesa Jokowi

Ketika bicara visi misi, saya yakin pada dasarnya seluruh rakyat Indonesia tentu inginkan Indonesia bergerak maju.
Bergerak maju, bergotongroyong dengan semangat persatuan dan prinsip kebersamaan, kebebasan, kesetaraan serta karakter yang bertanggung jawab.

Berbeda pilihan politik yang bertanggungjawab. Perkuat literasi, jangan termakan oleh hoaks.
Dan jangan mempolitisasi agama. Kata Bung Karno Mankind is One, kita harus dipersatukan oleh persaudaraan kemanusiaan. Dan kedepankan dialekeltika dengan politik gagasan.

Tujuan besar kami adalah tidak lepas dari Trisaktinya Bung Karno karena kami inginkan:

Indonesia berdaulat dengan dengan ruang demokrasi partisipatif, mandiri dan anti korupsi

Indonesia harus berdikari dengan kebijakan dalam produk UU dan regulasi lainnya yang berpihak kepada kemandirian ekonomi rakyat. Bukan anti investasi asing.

Menjaga dan mengembangkan kebudayaan nasional.
Disrupsi teknologi tak boleh melemahkan bahkan menghancurkan kebudayaan nasional dan nilai-nilai adiluhung bangsa Indonesia.

Presidium Nasional
Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar
(Jangkar Baja)
I Ketut Guna Artha (Igat)

Tinggalkan Balasan