Apakah Amerika Akan Bangkrut Karena Gagal Bayar Utang? Badut Badut Konggres AS Sedang Bermain Sinetron

Penulis : Chen YJ.

Menteri keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan jika AS gagal membayar utang pemerintah akan memicu malapetaka ekonomi.

Kegagalan kongges AS menaikkan pagu utang AS bisa berdampak pada kenaikan suku bunga yang lebih tinggi pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu apabila gagal bayar utang atau default ditengarai dapat mengguncang pasar tenaga kerja/hilang kepercayaan investor di negeri paman Sam dan menimbulkan krisis global.

Sebenarnya Yanet Yellen ingin mengatakan adanya potensi gagal bayar hutang apabila Kongres tidak segera menaikkan pagu utangnya hingga 1 Juni ini. Dan sejak kapan Amerika Serikat gagal bayar utang, itu hanya lah badut-badut di kongres AS sedang bermain sinetron yang berseri dan terus diulang-ulang hingga puluhan tahun.

Tahun ini sudah episode yang ke 89 sejak tahun 1931 AS hampir setiap tahun atau 2 tahun sekali menaikkan pagu utang dan mencetak dollar sesuai kebutuhannya.

Biar kelihatan cantik jangan asal cetak saja maka perlu main sinetron antara kedua partai dan tarik menarik untuk kepentingan kaum kapitalis yang membiaya kedua partai di AS. Pada akhir nya setelah ada kesepakatan antara pemerintahan dengan oposisi maka pagu utang akan dinaikkan untuk yg ke 83 kalinya tahun ini.

Kepada siapa AS berutang?
Utang Amerika Serikat terbagi menjadi 3 katagori :
-Treasury Bills yang jatuh tempo hingga 52 Minggu.
-Treasury Note yang jatuh tempo 2-10 tahun.
-Treasury Bond jatuh tempo 20-30 tahun.

Setelah disetujui menaikkan pagu utang maka AS akan membuang surat utangnya ke market dan akan dibeli oleh investor karena dianggap investasi yang paling aman.

Lalu The Fed mencetak dollar lagi dan ini sudah terjadi selama puluhan tahun, karena Amerika Serikat adalah negara yang pengeluarannya lebih besar dari pendapatan nya, lebih besar pasak dari pada tiang.

Dan yang ajaib adalah dollar AS tidak jatuh meskipun dicetak terus menerus. Kalau negara lain sudah harus minta bantuan IMF atau terjadi hiper inflasi yang untuk membeli sepotong roti perlu milliaran seperti di Zimbabwe.

Itu karena negara lain tidak memiliki privilege sebagai Global Reserve Currency, mata uang standard yang digunakan untuk transaksi/perdagangan Internasional.

Di seluruh dunia hanya As yang memilikinya dan Credit Rating nya selalu berada paling atas AAA, sehingga semua surat utang dari Amerika berbunga rendah, karena dianggap paling aman.

Ini setara dengan Amerika Serikat memiliki kartu kredit unlimited angka-angka tidak masalah, tinggal gesek saja untuk gali lubang tutup lubang yang lebih besar.

Dan yang terpenting bagi Amerika adalah mempertahankan Dollar nya sebagai Global Reserve Currency karena akan memiliki kemampuan ajaib sebagai mata uang Global.

Untuk itu AS harus mempromosikan dirinya sebagai negara super power tidak terkalahkan dengan kekuatan militer terbesar dan terkuat didunia. Ekonomi terkuat dengan GDP terbesar di dunia, sumber Teknologi dunia dan memiliki sistim pemerintah yang terbaik di dunia yang mereka sebut Demokrasi.

Itulah jaminan untuk kepercayaan Dollarnya agar tetap eksis sebagai Global Reserve Currency, setelah dollar dicetak tanpa Underliying Emas semenjak tahun 1971.

Namun bagaimanapun juga, utang yang gali lubang tutup lubang adalah bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak, terlebih jaminan untuk kepercayaan yang tidak Riil, tapi dengan Ilusi dalam film Hollywood.

Maka seiring dengan perubahan geopolitik global dengan bangkitnya TIONGKOK sebagai negara Adi Daya yang memiliki kekuatan Rill baik untuk ekonomi maupun militer dan stabilitas politiknya. Serta konflik Rusia vs Ukraina yang telah membuka topeng Amerika Serikat sebenarnya dibalik kata-kata indah dan berbunga-bunga tentang HAM, kemanusiaan dan solidaritas

Menolak pengungsi dari Ukraina, pengungsi Suriah dibiarkan tinggal di luar dengan kondisi yang sangat mengenaskan/Anti Imigran, tapi teriak-teriak HAM? Semuanya adalah kemunafikan belaka dan topeng ini telah terlepas secara terang benderang dan menyadar negara- negara di dunia bahwa AS tidak bisa dipercaya lagi.

Sehingga muncul keinginan dari negara-negara di dunia untuk meninggalkan hegemoni dollar Amerika sebagai Global Reserve Currency yang selama ini membuat negara-negara lain sangat menderita. Maka beramai-ramai negara negara didunia melakukan Dedolarisasi mulai dari Asia, Timur Tengah, Eropa sampai ke Afrika.

Ini menandakan bahwa negara-negara didunia sedang menarik kembali kartu kredit unlimited dari Amerika Serikat dengan melepaskan ketergantungan pada Dollar Amerika. Dan meninggalkan Sistim perdagangan berbasis aturan yang diciptakan oleh Amerika.

Maka pada saatnya ketika perdagangan global 70% atau lebih tidak menggunakan USD lagi dengan sendiri nya USD tidak lagi sebagai Global Reserve Currency.

Saatnya sudah dekat ketika itu badai sempurna akan menghampiri AS dan itulah saat keruntuhan AS dari negara super Power menjadi negara sekunder/biasa-biasa saja.

Jakarta 14 Mei 2023