Yogyakarta – Suluhnusantaranews. Acara kirab merah putih oleh Ormas lintas agama dan budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) berlangsung di Yogyakarta, pada hari Minggu (14/5).
Puluhan kader PNIB dan pendukung acara kirab Nasionalis Kebangsaan nampak mengarak bendera merah putih sepanjang 100 meter. Dari depan Gedung DPRD jalan Malioboro bendera dibawa menuju titik nol perempatan kantor pos Malioboro.
Diawali oleh lambang negara burung Garuda berukuran 2 meter diusung menggunakan becak, disusul drumband tradisional prajurit keraton Yogyakarta. Di belakangnya spanduk bertuliskan “Yogyakarta Menolak Politik Identitas, khilafah, radikalisme dan terorisme” menjadi misi acara kirab tersebut.
Selanjutnya bendera merah putih selebar 5 meter dan panjang 100 meter dibawa puluhan kader berkaos PNIB. Ketua Umum PNIB Gus Wal menyampaikan pernyataannya terkait acara tersebut kepada awak media Suluhnusantaranews.
“Yogyakarta sebagai barometer kebhinekaan sudah waktunya bergerak memberi warna bagi perjuangan Nasionalis Kebangsaan. Berbagai tindakan intoleransi dan radikalisme yang masih terjadi di sekitar kita harus dilawan dengan membumikan Pancasila dan Merah Putih. Politik identitas yang menjadi ancaman laten Pemilu 2024 tidak boleh dibiarkan berkembang,” tegas Gus Wal.
Momentum kirab budaya dan merah putih yang digagas oleh PNIB menjadi penyejuk suhu politik yang berkembang unharmonis sejak kehadiran Anies Baswedan sebagai salah satu Capres. Gus Wal merasakan kegelisahan pada situasi yang terjadi.
“Merah putih adalah simbol negara yang harus dijaga sebagai bentuk kecintaan kita kepada bangsa. Mereka yang ingin mengganti negara harus berhadapan dengan jutaan rakyat yang masih menginginkan NKRI ini ada. Membumikan Pancasila dengan aksi nyata akan terus dilakukan PNIB bersama elemen masyarakat lain demi keutuhan NKRI. Negara ini bukan milik satu golongan, tapi milik kita bersama meskipun berbeda suku, agama dan budaya,” lanjut Gus Wal.
Acara kirab yang diselenggarakan terbuka tersebut mendapat banyak simpati dari warga Yogyakarta. Turis dan wisatawan manca negara yang kebetulan menyaksikan bentangan merah putih mengapresiasi rasa nasionalisme kebangsaan warga Yogyakarta. Momentum yang jarang mereka temui di negaranya terjadi di kota Yogyakarta.
PNIB dengan semangat kekompakan dan gotong royong menunjukkan aksi nyata.
“NKRI harus dijaga oleh generasi pewarisnya dari agenda pecah belah. Sudan, Suriah dan Afghanistan menjadi contoh negara yang gagal menjaga persatuan para generasinya. Itu tidak boleh terjadi di Indonesia” tutup Gus Wal diiringi teriakan Merdeka.
***Reporter Suluhnusantaranews Yogyakarta (Seno)
Komentar Terbaru