Relawan awalnya berkonotasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), bencana, atau kegiatan sukarela kemanusiaan lainnya.
Tahun 2012, masyarakat Jakarta sampai ke titik kebosanan “menunggu” perbaikan pengelolaan daerah.
Saat itu, warga merasa, mengeluh seperti bicara kepada tembok. “Bikin KTP, kita antri menunggu petugasnya yang belum datang.”
Bertemulah energi rakyat untuk bersuara, dengan kabar sosok “melayani” dari Solo. Kabar sambung menyambung, adanya kepala daerah yang solusikan masalah pendidikan, kesehatan dan memanusiakan warganya.
“Pedagang pun diajak bicara, berulang banyak, malah diupacarakan saat dipindahkan. Walikota terbaik dunia, bernama Joko Widodo.”
Walaupun tidak persis sekali, cerita pemimpin yang turun, mendengar, bahkan berkotor-kotor, bergelombang bersiar di masyarakat.
“Pemimpin yang bisa kita temui, peduli atas keluhan kita, dan janjinya sederhana. Anak-anak kita akan mudah bersekolah (KJP), mudah dilayani di rumah sakit (KJS), dan kelurahan nanti seperti bank, ramah cepat (Birokrasi melayani)”.
“Ayoooo …… kita beli baju kotak-kotak”.
Relawan politik ini mengorganisasikan diri. Mereka lentur bekerja, datangi tetangga, buka cerita “pasar dipindah pakai upacara”, atau kirim pesan via bbm (blackberry saat itu).
Mereka berkirim narasi, tidak perlu validasi siapapun. Tidak perlu paraf “pincab” wilayah.
CERITA BERTEMU KENYATAAN. Sosok Jokowi yang mendatangi warga, menghadirkan pesan “kamu dan saya, sama”.
Tiada habisnya ke tempat-tempat ‘tak terpikir’ – blusukan hingga sudut kota* (gang sempit, daerah kumuh, sungai kotor), tumbuhkan eforia rakyat. Semut bertemu gula.
Ayoo ngaku … siapa yang pernah ikut atur dan temani beliau kelilingi Jakarta?
Singkatnya, awal kemunculan relawan berasal dari rasa tanggung jawab warganegara dan harapan. Mereka kritis rasional.
Relawan bukanlah fansclub (ikut saja idola, tidak usah berpikir).
Mereka tergerak oleh ALASAN (agar daerah, bangsanya berjaya). Siap berkorban pulsa data atau lainnya, sesuai kemampuan.
Betul ??
KIBAR INDONESIA
#7RekamJejak_PenerusJokowi
#PemilihKritis_Menentukan
#2024Kibar_MengawalBangsa
#KibarIndonesia
***La Ode Budi (Ketum Kibar Indonesia)
Komentar Terbaru